RS di Semarang Siagakan Lagi Ruang Isolasi Darurat Pasien COVID-19

Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Susi Herawati.
Sumber :
  • Teguh Joko Sutrisno/ VIVA.

VIVA – Laju angka kasus COVID-19 di Kota Semarang pekan ini mulai menunjukkan kenaikan. Dari data yang ada di website resmi siagacorona.semarangkota.go.id, per hari ini, Sabtu 22 Mei 2021, terdapat 295 kasus aktif warga Kota Semarang yang dirawat maupun menjalani isolasi mandiri.

Raniah Terpaksa Melahirkan di Tepi Jalan Gara-gara Infrastruktur di Ketapang Rusak

Angka tersebut naik 50 orang dibandingkan pada saat Lebaran yang tercatat ada 245 kasus aktif warga Kota Semarang. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, Abdul Hakam meminta agar dua atau tiga minggu ke depan untuk waspada. Karena perjalanan pemudik dan kegiatan di pasar tradisional punya peran besar menambah kasus kesakitan COVID-19.

Heru Budi Ingatkan Petugas Kesehatan Jangan Tolak Pasien TBC dari Luar Jakarta

Terkait hal itu, rumah sakit pun saat ini melakukan antisipasi dengan menyiapkan kembali ruang isolasi yang sebelumnya sudah dikurangi seiring menurunnya kasus pada waktu itu.

Baca juga: Tax Amnesty Jilid II, Ekonom Sebut Hanya Genjot Penerimaan Sesaat

Kasus TBC di DKI Cukup Tinggi, Heru Budi Minta Camat Hingga Lurah Turun

Direktur RSUD KRMT Wongsonegoro Susi Herawati mengatakan, sudah ada 170 kapasitas tempat perawatan isolasi yang sudah jadikan kembali menjadi bangsal umum untuk merawat pasien non COVID-19. Namun, jika ada kondisi yang mengharuskan penambahan ruang isolasi, maka ruangan tersebut akan disiapkan kembali.

"Dari awalnya 270 tempat perawatan isolasi, saat ini ada 81 ruang isolasi yang masih digunakan, yang diisi 53 pasien. Bahkan di bulan April sempat di angka 30 yang dirawat. Tetapi kalau misalnya nanti ada lonjakan kami pun sudah siap membuka ruang yang saat ini dipakai untuk pasien non Covid-19, menjadi ruang isolasi lagi," jelas Susi kepada VIVA.

Nantinya lanjut Susi, ruang yang sekarang dipakai untuk pasien umum, jika dimanfaatkan lagi untuk ruang isolasi, akan dilengkapi sesuai standar perawatan COVID-19.

"Di sini kan memang menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien COVID-19 yang kondisinya sedang hingga berat. Maka ruangan isolasi ada perlengkapan medis seperti ventilator dan lain-lain," jelasnya.

Laporan Teguh Joko Sutrisno

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya