- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan rakyat Indonesia agar selalu berpegang dan menjadikan Pancasila sebagai inspirasi dalam kehidupan sehari-hari. Ucapan Puan dinilai sudah benar di tengah rentetan persoalan negara seperti krisis karena pandemi.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI), Varhan Abdul Aziz menyampaikan sebagai pucuk pimpinan DPR, Puan sudah harus gencar mengingatkan rakyat tentang pemahaman Pancasila. Hal ini penting lantaran penerapan Pancasila oleh generasi muda saat ini seakan memudar.
Bagi Varhan, pesan Puan yang merupakan cucu proklamator Bung Karno itu punya makna penting. Ia mengatakan mengimplementasikan Pancasila itu laiknya memenuhi pesan agama. Ia mengatakan semua dimulai dengan meninggikan peran Tuhan dalam kehidupan sebagai gantungan integritas diri.
“Jadi, Ibu Puan dengan tegas menekankan mustahil ada dikotomi antara jiwa seorang Pancasilais dan seorang relijius. Menjadi Pancasilais itu sejatinya menjadi seorang saleh atau relijius," kata Varhan, dalam keterangannya yang dikutip pada Kamis, 3 Juni 2021.
Dia heran bila seseorang yang ingin jadi religius justru mempertentangkannya dengan Pancasila. Begitupun sebaliknya, kata dia, nyaris mustahil seorang Pancasilais bukan sekaligus seorang relijius.
Pun, ia merujuk pernyataan Puan terkait peluang Indonesia menjadi negara besar yang bisa disegani dunia internasional. Menurut dia, pernyataan Puan mungkin bisa terealisasi dengan syarat rakyat Indonesia bisa menerapkan nilai Pancasila dalam kehidupan.
Varhan mengatakan demikian karena Pancasila sesuai perannya bisa memunculkan arah pemikiran serta pola sikap yang positif.
"Bila mayoritas warga Indonesia hidup dalam lingkup energi positif ini, mana mungkin kalau Indonesia tidak menjadi negara besar yang akan disegani dunia?” kata Varhan.
Sebelumnya, Puan dalam peringatan Hari Lahir Pancasila menyampaikan pesan agar seluruh komponen bangsa jadikan Pancasila sebagai inspirasi dalam kehidupan bernegara. Bagi Puan, Pancasila merupakan falsafah bangsa Indonesia yang harus dijaga.
"Kita hanya dapat menjadi bangsa yang besar jika kita berpegang teguh pada falsafah bangsa kita sendiri, yakni Pancasila. Bukan menjiplak falsafah bangsa orang lain karena setiap bangsa memiliki akar sejarah dan budaya yang berbeda-beda," ujar Puan.
