Polri akan Blak-blakan soal Mutasi Kombes Margiyanta

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono
Sumber :
  • dok Polri

VIVA – Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh, Komisaris Besar Polisi Margiyanta dimutasi karena diduga menyalahgunakan jabatannya. Namun, Mabes Polri belum mau merinci pelanggaran yang dilakukan Margiyanta.

Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Polisi Argo Yuwono mengaku hal itu akan dibeberkan setelah Margiyanta diperiksa. Tapi, pihaknya juga masih menunggu serah terima jabatan alias sertijab terhadap Margiyanta dilakukan.

"Tunggu setelah sertijab di Aceh dan diperiksa Mabes Polri," kata Argo kepada wartawan, Kamis 3 Juni 2021.

Argo mengaku belum bisa berkata lebih jauh. Dia meminta bersabar menunggu pemeriksaan dilakukan terlebih dahulu. Setelah itu, ia mengatakan akan menjelaskan alasan Margiyanta dimutasi. Pun, penyalahgunakan jabatannya untuk kepentingan apa akan diungkap seluruhnya.

Sebelumnya, Argo membenarkan Kombes Margiyanta dicopot dari posisi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh karena ada masalah. Selain Margiyanta, Kapolres Aceh Tenggara, Ajun Komisaris Besar Polisi Eko Sulistyo juga dimutasi lantaran bermasalah.

Mereka berdua dimutasi sebagai perwira menengah Pelayanan Markas Polri (Pamen Yanma Polri).

"Ya, karena ada masalah," kata Argo dikutip pada Rabu, 2 Juni 2021.

Pencopotan keduanya juga tercantum dalam Surat Telegram Rahasia (STR) nomor ST/1129/VI/KEP./2021 tanggal 1 Juni 2021 yang ditandatangani Asisten SDM Polri, Inspektur Jenderal Polisi Sutrisno Yudi Hermawan atas nama Kapolri.

Joint Operation Bea Cukai dan Polri Ringkus Enam Tersangka Sindikat Narkotika Internasional

Dalam telegram itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan sejumlah rotasi di jabatan perwira tinggi (pati) dan perwira menengah (pamen) Polri. Tercatat ada 348 pejabat yang dirotasi. 
 

2 orang ibu datangi Mabes Polri, mencari keadilan agar suami mereka dibebaskan

Merasa Suaminya Dikriminalisasi, 2 Ibu Asal Sumsel Datangi Mabes Polri Cari Keadilan

Dua orang ibu bersama anak-anaknya menuntut keadilan di depan Markas Besar atau Mabes Polri, Rabu 15 Mei 2024, mereka memohon agar Kapolri membebaskan suami mereka.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024