Kasus COVID-19 Melonjak, PB HMI Minta Belajar Tatap Muka Ditunda

Ketum PB HMI terpilih Raihan Ariatama.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiawa Islam meminta pemerintah untuk mengevaluasi rencana pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bagi siswa sekolah dan kuliah tatap muka bagi para mahasiswa yang rencananya akan diberlakukan Juli dan Agustus tahun ini.

7 Fakta COVID-19 Melonjak di Singapura, Sepekan Capai 25 Ribu Kasus

Ketua Umum PB HMI, Raihan Ariatama, menilai pemerintah dalam hal ini Kemendikbud-Ristek harus mengutamakan keselamatan dan kesehatan siswa dan mahasiswa, terlebih lagi lonjakan kasus COVID-19 masih terjadi di berbagai wilayah.

“Sebaiknya pemerintah mengevaluasi rencana pelaksanaan sekolah tatap muka yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan depan," kata Raihan kepada wartawan, Rabu, 16 Juni 2021.

Terpopuler: Manfaat Kurma hingga Kasus COVID-19 Melonjak di Singapura

Baca juga: Belajar Tatap Muka Akan Dibuka Bulan Juli, Ini Syaratnya

Tidak hanya sekolah, PB HMI juga mengusulkan rencana kuliah tatap muka untuk dievaluasi mengingat terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.

Kisah Haru di Balik Suksesnya Konten Viral Emak-emak Ala Agung Karmalogy

Melansir data Satgas COVID-19, hingga Selasa, 15 Juni 2021, ada tambahan 8.161 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia. Sehingga total menjadi 1.927.708 kasus positif corona.

Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 6.407 orang sehingga menjadi sebanyak 1.757.641 orang.

Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 164 orang menjadi sebanyak 53.280 orang.

“Kalau perlu ditunda dulu sampai kasus COVID-19 melandai. Kalaupun mau tetap dilaksanakan, lakukan klasifikasi. Daerah zona hijau diperbolehkan untuk melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka dengan catatan menerapkan protokol kesehatan. Tentu ini tugas kita bersama untuk memutus penularan COVID-19 dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas kita sehari-hari,” kata Raihan.

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 untuk pelajar.

Kemenkes: Tetap Terapkan Protokol Kesehatan Waspadai COVID-19 Varian KP.1 dan KP.2

Kementerian Kesehatan mengingatkan, meski COVID-19 varian KP.1 dan KP.2 tak ada bukti menyebabkan sakit berat, tetap perlu menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan.

img_title
VIVA.co.id
23 Mei 2024