Klaster Baru Hajatan, 30 Warga di Boyolali Positif COVID-19

Petugas kesehatan saat melakukan tes usap terhadap seorang anak balita. (Foto Ilustrasi).
Sumber :
  • ANTARA/Sumarwoto

VIVA – Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, melaporkan 30 warga di Dukuh Tari Wetan, Desa Sumber, di wilayahnya, dinyatakan terkonfirmasi positif. 30 warga itu masuk klaster baru hajatan.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Camat Simo Waluyo Jati, selaku Satgas COVID-19 Kecamatan Simo di Boyolali, Jumat, mengatakan, ada 30 warga di Desa Sumber Simo diduga terinfeksi virus usai salah seorang warga setempat menggelar hajatan dengan mengundang warga asal Kabupaten Pati.

Menurut Waluyo, kejadian tersebut berawal saat warga Desa Sumber berinisial S menggelar hajatan yang dihadiri kerabat dari Kabupaten Pati. Mengingat, S merupakan warga asli Desa Sumber Boyolali akan tetapi bekerja puluhan tahun di Kabupaten Pati, sehingga kerabat dari daerah itu, ingin hadir dalam acara hajatan tersebut.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Setelah acara hajatan, dan pulang ada keluarga asal Kabupaten Pati yang merasa gejala sesak batuk akhirnya diperiksa ternyata dinyatakan positif COVID-19," katanya seperti dilansir dari Antara, Jumat, 18 Juni 2021.

Kondisi tersebut disusul dengan istri S, juga mengalami gejala yang mengarah ke COVID-19. Melihat kondisi tersebut, istri S melakukan pemeriksaan di rumah sakit dan setelah dites usap hasilnya dinyatakan positif COVID-19.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

"Puskesmas dan tim Satgas Kecamatan Simo bergerak cepat melakukan tracking dengan tes usap yang kontak erat," katanya.

Menurut dia, dari sebanyak 80 orang warga yang terdiri dari 27 kepala keluarga (KK) di 26 rumah serentak dilakukan tes usap. Hasilnya terdapat 30 warga Desa Sumber yang positif COVID-19 kemudian harus menjalani isolasi mandiri.

"Jumlah yang positif COVID-19 itu, satu di antaranya terdapat ibu hamil yang mendekati hari perkiraan lahir (HPL), sehingga perlu perhatian khusus untuk penanganan lebih lanjut," katanya.

Bagi yang dinyatakan negatif tetap disarankan tidak keluar rumah karena dalam jangka waktu lima hingga enam hari. Sebab, akan dilakukan tes swab ulang untuk evaluasi guna pemantauan penyebaran COVID-19 di daerah itu.

Sementara, Kepala Dinkes Boyolali Ratri S Survivalina, membenarkan adanya penambahan klaster baru hajatan asal Desa Sumber Kecamatan Simo. Dengan kondisi itu, di Boyolali sekarang ada 35 klaster.

Ratri mengatakan jumlah perkembangan data COVID-19, di Dinkes Boyolali, hingga Kamis malam, 17 Juni 2021,  bertambah sebanyak 81 kasus. Dengan penambahan itu, maka secara akumulasi menjadi 8.913 kasus.

Menurut Ratri jumlah kasus aktif COVID-19 di Boyolali sebanyak 777 kasus terdiri dari 175 kasus masih menjalani perawatan di rumah sakit. Pun, 602 kasus menjalani isolasi mendiri.

Jumlah pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19 di Boyolali sebanyak 7.765 kasus atau sekitar 87,1 persen dan meninggal dunia dari tertular virus corona sebanyak 371 kasus atau sekitar 4,2 persen. "Boyolali kasus COVID-19 masuk zona resiko sedang atau warna oranye," katanya. (Ant)

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024