Kasus Vaksin Bodong, Polisi Tunggu Sampel Darah Warga yang Disuntik

Viral warga Karawang disuntik bodong vaksin Covid
Sumber :
  • Instagram @infojawabarat

VIVA – Kapolres Karawang, Ajun Komisaris Besar Polisi Rama Samtama Putra mengatakan pasca video viral vaksin bodong, pihaknya langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan. Sampai saat ini, total ada delapan orang yang telah diperiksa sebagai saksi.

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

"Kami sudah bergerak untuk melakukan serangkaian penyelidikan, klarifikasi dengan beberapa saksi. Termasuk kami lakukan pemeriksaan total delapan orang saksi," kata dia seperti dikutip dari Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Kamis 15 Juli 2021.

Dari delapan orang saksi yang diperiksa itu, tiga diantaranya adalah warga yang divaksin saat kejadian video viral terjadim kemudian, sisanya lima orang lain adalah tenaga kesehatan di Puskesmas Wadas. Namun, dirinya tidak merinci hasil pemeriksaan saksi-saksi ini karena masuk materi penyelidikan.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

"Tiga diantaranya saksi yang divaksin, sisanya nakes yang berada di Puskesmas Wadas," kata dia.

Sementara itu, Kapolres menambahkan pentingnya pemeriksaan ahli IT untuk menyelidiki video viral vaksin bodong yang menjadi bukti penting guna mengungkap apakah vaksin disuntikan ke warga benar atau tidak.

Bagaimana Kaitan Vaksin AstraZeneca yang Sebabkan TTS Pada Penerimanya?

"Tentu video viral jadi bagian penting dari kami untuk pembuktian. Kami akan segera lakukan pemeriksaan terhadap ahli IT," ujarnya.

Selain itu, menurut AKBP Rama, pihaknya juga berkoordinasi dengan ahli kedokteran. Hal ini guna menanyakan terkait teknik penyuntikan yang dilakukan tenaga kesehatan berinisial MI ke warga yang ada dalam video viral.

"Juga, terkait dengan teknik maupun bagaimana cara Nakes Saudari MI ini lakukan penyuntikan itu juga kami dalami dengan tentu menggali dan berkoordinasi dengan ahli, khususnya kedokteran," katanya.

Lebih lanjut Kapolres mengatakan, pemeriksaan darah telah dilakukan terhadap saksi yaitu warga yang disuntik vaksin oleh MI. Hal itu tak lain guna menguji apakah adah kandungan vaksin Sinovac pada darah mereka guna memastikan kalau MI tidak melakukan vaksin bodong. Karena hasil lab belum keluar, maka, Rama mengaku belum bisa memberi kesimpulan.

"Bahkan secara prinsip sebenarnya kami menunggu hasil lab darah kemarin sudah kami ambil semua dari para saksi yang divaksin dan ini masih kami koordinasikan untuk diuji apakah didalam kandungan darah itu terjadi atau ada kandungan Vaksin Sinovac itu sendiri. Inilah yang saya kira nanti jadi bukti mutlak apakah itu benar-benar divaksin atau tidak," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, viral di media sosial Instagram menyebut kalau ada yang aneh dari proses vaksin yang diterima seorang warga Karawang, Jawa Barat. Adalah akun Instagram @infojawabarat yang memposting.
Menurut akun Instagram tersebut yang aneh dalam proses vaksin itu adalah jarum yang ditusuk langsung dicabut lagi tanpa ada proses menekan seperti penyuntikan vaksin pada umumnya. Postingan ini disertai video penyuntikan. Sedikitnya sudah 10 ribu orang menyukai postingan ini.

"Viral! Salah seorang pengguna instagram di Karawang mengunggah sebuah video dirinya ketika ia sedang di vaksin di sebuah Puskesmas di Karawang. Seusai unggahan itu, teman nya mengomentari bahwa ada yang aneh dari proses penyuntikan tersebut, yaitu jarum ditusukkan namun langsung dicabut lagi tanpa ada proses menekan ujung bagian atas suntikan seperti penyuntikan pada umumnya," demikian bunyi postingan tersebut dikutip pada Rabu 14 Juli 2021.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya