Mahfud Unggah Cerita Haru soal Orang Kaya dan Profesor yang Meninggal

Menkopolhukam Mahfud MD
Sumber :
  • Dok Humas Pemda DIY

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, mengunggah cerita yang dinilainya cukup mengharukan terkait dengan Pandemi COVID-19. Pada akun twitternya @mohmahfudmd, dia menceritakan ada seseorang yang kaya di Jawa Timur meNinggal karena antrean penanganan COVID-19 yang panjang.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Selain itu, dia juga menceritakan ada seorang profesor yang tertular virus COVID-19 hingga memerlukan perawatan oksigen. Namun akhirnya profesor tersebut memilih memberikan oksigen kepada juniornya sampai akhirnya profesor tersebut meninggal.

Menurut Mahfud, dari kisah tersebut bisa diambil pelajaran bahwa COVID-19 bisa menjangkiti siapa saja tanpa kenal status sosial dan gelar pendidikan. COVID-19 juga bisa menyebabkan seseorang meninggal dunia, namun tak jarang juga ada yang sembuh.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

"Mengharukan. Ada seorang kaya raya di Jatim meninggal ketika sedang menunggu antrean penanganan. Ada juga profesor kedokteran senior menyerahkan kesempatan kepada yuniornya untuk menggunakan satu-satunya oksigen yang tersisa ketika keduanya sama-sama terserang Covid. Sang profesor kemudian wafat," kata Mahfud dalam akun twitternya, Senin 26 Juni 2021

Menurut Mahfud, cerita tersebut sangat mengharukan karena sang Profesor berkorban oksigen untuk yang lebih muda. Namun Mahfud juga mengatakan, yang terinfeksi COVID-19 tidak selalu berakhir dengan kematian.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Ada banyak pasien COVID-19 yang bisa sembuh setelah mendapatkan penanganan. Selain itu dia juga meminta agar semua masyarakat patuhi protokol kesehatan.

"Sebelum wafat Profesor itu bilang kepada yuniornya, 'Kamu muda, masih punya kesempatan lama untuk mengabdi. Pakailah oksigen itu'. Itu cerita haru. Tapi banyak cerita bagus dimana orng yang terinfeksi Covid 19 dan sempat ditangani dan menjalani perawatan dengan tenang dan ikut prokes bisa sembuh," ujarnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024