Penggunaan Ruang ICU COVID-19 di Kabupaten Bogor Mulai Turun

Bupati Bogor Ade Yasin
Sumber :
  • Pemkab Bogor

VIVA – Bupati Bogor yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ade Yasin mengatakan jumlah penggunaan ruang perawatan intensif atau ICU mulai mengalami penurunan jika dibandingkan dengan sepekan terakhir.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Berdasarkan data yang diperoleh Senin, jumlah BOR (Bed Occupancy Ratio) ICU 88,75 persen. 
Menurut Ade, angka keterisian tempat tidur ICU itu mengalami penurunan jika dibandingkan dengan angka keterisian sepekan terakhir yang masih di atas 89 persen dari total ketersediaan 160 tempat tidur (TT) ICU khusus pasien COVID-19.

Ia juga mencatat ada penurunan pada jumlah keterisian tempat tidur rumah sakit (RS) khusus pasien COVID-19, yakni menjadi 77,51 persen.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Pasalnya, pada pekan lalu keterisian tempat tidur RS khusus pasien COVID-19 masih di atas angka 84 persen dari total ketersediaan 2.023 tempat tidur.

Ade Yasin menyebutkan penurunan tingkat keterisian tempat tidur juga terjadi di dua pusat isolasi pasien COVID-19 milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, seperti di Cibogo pada pekan lalu terisi 12 tempat tidur dari total 60 tempat tidur, saat ini hanya terisi tujuh tempat tidur, di Kemang pada pekan lalu terisi 56 tempat tidur dari total 84 tempat tidur, saat ini terisi 37 tempat tidur.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Ia berharap kondisi penanganan COVID-19 di Kabupaten Bogor terus membaik, sehingga pemerintah bisa melakukan sejumlah pelonggaran pada peraturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

"Adanya kebijakan pembatasan sosial berskala besar dan pembatasan kegiatan masyarakat, berdampak pada turunnya aktivitas produksi barang dan jasa terutama yang bertumpu pada sektor ekonomi sekunder dan tersier," ujarnya. (ant)

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024