Ketika Moeldoko Jadi Adipati Lalu Ajak Masyarakat Vaksinasi COVID-19

KSP Moeldoko.
Sumber :
  • istimewa.

VIVA – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mendadak menjadi Adipati Suryo Kencono. Berpakaian khas Jawa lengkap dengan blangkon, Moeldoko mengajak masyarakat untuk vaksin COVID-19.

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Guru Terjerat Pinjol

Moeldoko memainkan peran sebagai Adipati Suryo Kencono dalam rangka Pagelaran Ketoprak Wanitombok berjudul ‘Mustiko Tuban’ yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta pada Jumat, 13 Agustus 2021. 

Dalam lakon tersebut, Adipati Suryo Kencono digambarkan sebagai sosok bangsawan yang peduli dengan penanganan COVID-19 di Indonesia. Ia rajin mengedukasi masyarakat di sekitar yang masih enggan untuk divaksin.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Bersama dengan komedian Sule, Cak Lontong, Nunung, dan Narji, Moeldoko menceritakan tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 yang diperuntukkan bagi seluruh masyarakat secara gratis. 

"Kalau ada salah satu dari kita berenam yang belum divaksin, ini berbahaya. Penularan COVID-19 bisa lebih cepat," kata Moeldoko.

Penting! Orang Usia 44 Tahun Harus Segera Dapatkan Vaksin Ini, Kata PAPDI

Lakon ini diakhiri dengan kesepakatan semua pemain untuk pergi ke sentra vaksinasi. Lakon yang berlangsung selama kurang lebih 30 menit ini akan disiarkan melalui siaran TVRI Nasional untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 sekaligus peringatan hari jadi TVRI ke-59.

Wanitombok sendiri merupakan komunitas seni tradisi bernaung d ibawah Yayasan Pendapha Budaya Indonesia (YPBI). Komunitas ini diharapkan mampu menjadi komunitas seni tradisi perempuan yang berdikari serta mampu menjunjung tinggi nilai budaya ke khalayak luas.

Sedangkan dalam Lakon Mustiko Tuban, Wanitombok menampilkan sajian Ketoprak perempuan yang bertemakan perjuangan manusia di masa sulit akibat pandemi COVID-19. Sehingga menuntut dirinya untuk tetap bertahan dan bangkit bersama. Pemain dan pengrawit Ketoprak Wanitombok pun 90 persennya adalah kaum perempuan. 

“Kunci dari penanganan pandemi ini adalah 3T yang terdiri dari testing, tracing dan treatment, serta 5M yang terdiri mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas,” ungkap Moeldoko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya