Indikator Politik: Meski Turun, Elektabilitas PDIP Masih Tertinggi

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Lembaga Survei Indikator Politik menyampaikan hasil riset terbarunya terkait tingkat elektabilitas partai politik saat ini. Hasil survei melaporkan elektabilitas PDI Perjuangan atau PDIP masih tertinggi.

Fakta, Produk Tembakau yang Dipanaskan Minim Digunakan Remaja di Negara-Negara Maju

"Jadi, PDIP disurvei bulan Juli mendapatkan angka 24,4 persen, Gerindra menyusul di peringkat kedua 12,8 persen," kata Direktur Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi, Rabu, 25 Agustus 2021

Dia merincikan, hasil perolehan Golkar dan Demokrat relatif imbang dengan 9,0 persen. Lalu, PKB 8,2 persen, PKS 7 persen, PPP 3,9 persen, NasDem 3,5 persen, dan PAN 2,2 persen.

Elektabilitas Irjen Ahmad Luthfi Tertinggi di Pilgub Jateng

Menurut dia, meski berada di peringkat pertama, tapi PDIP mengalami penurunan elektabilitas. Hal ini jika dibandingkan pada April 2021 yang berada di kisaran 27 persen. 

Dia menjelaskan faktor penurunan itu karena tingkat penerimaan masyarakat responden terhadap kinerja pemerintah saat survei dilakukan akhir Juli hingga awal Agustus. 

Empat Alasan Utama Publik Puas dengan Kinerja Jokowi, Menurut Survei Indikator

"Karena turun dampaknya paling banyak kepada PDIP. Ada dampak kepada partai pemerintah lain misalnya Golkar tapi dampaknya kecil terhadap Golkar. Golkar turun hanya 1 persen kurang dari 1 persen," tuturnya.

Dia bilang parpol pendukung pemerintah lainnya seperti PKB juga turun 1 persen. Namun, paling banyak terdampak adalah PDIP. 

"Wajar karena ketika approval rating terhadap Pak Jokowi naik yang mendapatkan banyak berkahnya juga PDIP. Kebetulan saja sekarang sedang turun, jadi efeknya paling banyak," ujar Burhanuddin

Sementara itu, untuk Gerindra, kata Burhanuddin, terjadi pola yang cukup menarik di antara partai pendukung Pemerintah. Di saat tren kepuasan pemerintah menurun, justru Gerindra elektabilitasnya meningkat. 

Salah satu penjelasannya karena dalam memori publik Gerindra itu belum dianggap sebagai partai pendukung pemerintah. 

"Jadi, meskipun kebijakan pemerintah kalau dibawa ke parlemen selalu diamankan Gerindra salah satunya. Tapi, memori publik kalau membaca Gerindra itu ya pak Fadli Zon," ujarnya

Survei Indikator Politik dilakukan pada 30 Juli-4 Agustus 2021. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling

Adapun total responden sebanyak 1.220 orang. Sementara, margin of error dalam survei sekitar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya