Ada Desa Sadar Kerukunan Beragama di Bantul

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, meresmikan Desa Sadar Kerukunan Beragama, yang terletak di Kalurahan Pandowoharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY pada Rabu 29 September 2021. Desa ini menjadi yang pertama ada di Indonesia.

Kemendes Bentuk Tim Khusus Usut Rombongan Kades Bone yang Dugem di Makassar

Menag Yaqut menyampaikan, bahwa inisiasi pendirian Desa Sadar Kerukunan Beragama ini dinilainya sebagai sebuah inisiatif yang luar biasa. Yaqut menjabarkan, bahwa salah satu ciri Indonesia adalah kerukunan antar umat beragama.

"Saya selalu katakan Indonesia dibangun atas dasar pluralisme. Kesepakatan atas pluralisme. Indonesia tidak mungkin berdiri jika tidak ada umat Islam. Tidak ada Indonesia jika tidak ada umat Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu dan bahkan agama-agama lokal," ujar Yaqut.

Evaluasi Pelaksanaan Haji 2023, Menag Sebut Tahun Ini Wajib Ada Surat Keterangan Kesehatan

Menag mengungkapkan ada pihak-pihak yang menaifkan keberagaman dan pluranisme Indonesia. Yaqut menegaskan, keberagaman adalah kekuatan bangsa Indonesia. Di masa kolonial dahulu, sambung Yaqut, keberagaman menjadi kekuatan untuk melawan penjajah.

“Jadi tidak ada satu orang atau satu kelompok pun yang boleh mengklaim dirinya paling memiliki Indonesia. Negeri ini adalah milik kita semua yang harus dijaga bersama-sama,” urai Yaqut.

Lepas Keberangkatan Kloter 1 Jemaah Haji ke Tanah Suci, Menag Puji Layanan Fast Track

"Ada yang mencoba menafikannya. Ada sekelompok orang lah, sekelompok orang itu yang pingin Indonesia satu warna saja. Satu warna saja, merasa mayoritas, merasa paling banyak maka yang banyak ini menyingkirkan yang tidak banyak," lanjutnya menjelaskan.

Yaqut menambahkan jika dirinya selalu teringat pada nasehat dari pamannya yaitu KH Mustofa Bisri. Yaqut menjelaskan, bahwa pamannya ini berpesan agar orang yang waras jangan sampai mengalah atau sing waras ojo ngalah.

“Kalau sing waras ini ngalah ya yang menang nanti yang nggak waras itu yang merasa paling berhak atas negeri ini. Bersama dengan pencanangan desa sadar kerukunan, saya ingin mencanangkan satu hal lagi mari sama-sama yang waras ojo ngalah," tegas Yaqut.

Sementara itu Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa Desa Sadar Kerukunan Beragama ini menjadi desa yang pertama kali ada di Indonesia. Halim mengungkapkan dipilihnya Kalurahan Pandowoharjo bukan tanpa alasan.

Halim menjabarkan di Kalurahan Pendowoharjo memiliki sejumlah rumah ibadah. Selain itu tidak pernah ada rekam jejak peristiwa intoleransi di daerah tersebut.

"Di sana (Kalurahan Pandowoharjo) ada masjid, ada gereja, ada pura, ada gembala baik dan tidak pernah ada masalah. Masyarakat di sana guyub rukun dan tidak memermasalahkan keyakinan masing-masing," jelas Halim.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya