Pembelajaran Tatap Muka Sumbang Kenaikan Kasus COVID-19 di Bandung

Petugas kesehatan memberikan nomor antrean kepada siswa untuk menjalani pemeriksaan COVID-19 di SD Negeri 025 Cikutra, Bandung, Jawa Barat, Jumat, 22 Oktober 2021.
Sumber :
  • ANTARA/Raisan Al Farisi

VIVA – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara menyebut kasus aktif di ibu kota Jawa Barat itu naik karena adanya tambahan dari kasus terkonfirmasi COVID-19 dari sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM).

Kuota Haji Kabupaten Tangerang Bertambah, 20 Persen Lansia

"Iya, karena adanya tambahan kasus dari sekolah," kata Ahyani di Bandung, Jawa Barat, Rabu, 27 Oktober 2021.

Pada Rabu pekan sebelumnya, kasus aktif COVID-19 masih 71 orang, cukup rendah dibandingkan pekan dan bulan sebelumnya usai adanya gelombang COVID-19 pada Juli 2021.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Namun pada pekan ini, kasus aktif kembali naik signifikan. Berdasarkan data termutakhir, kasus aktif di Kota Bandung naik menjadi 144 orang per 26 Oktober.

Kenaikan itu mulai terjadi beberapa waktu setelah hasil pengetesan acak bagi siswa dan guru di sejumlah sekolah yang melaksanakan PTM.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr Ahyani Raksanagara.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Adi Suparman (Bandung)

Pada Selasa lalu, Dinas Kesehatan mencatat ada 14 orang yang positif COVID-19 dari hasil tes acak di sekolah. Sedangkan pada Minggu, Dinas Pendidikan menyatakan angka itu bertambah menjadi 84 orang yang dinyatakan positif dari hasil tes acak di sekolah.

Namun Ahyani mengatakan, mereka yang positif dari aktivitas PTM itu terkategori rinngan alias tanpa gejala. Karena mereka pun dites saat melakukan kegiatan sekolah seperti biasa tanpa adanya gejala-gejala COVID-19.

Tindak lanjut ditemukan positif COVID-19 itu, ujarnya, sebanyak 14 sekolah diperintahkan untuk kembali melaksanakan pembelajaran jarak jauh guna mengantisipasi penyebaran COVID-19. Sekolah-sekolah itu, antara lain 5 SD, 2 SMP, 2 SMA, 4 SMK, dan 1 SLB. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya