Logo BBC

Siapa Penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949?

BBC Indonesia
BBC Indonesia
Sumber :
  • bbc

"`Gelora Api Revolusi` adalah masterpiece yang diberikan Colin Wild kepada Indonesia," ungkap Eka kepada BBC News Indonesia, Jumat (11/03).

"Colin itu ingin tahu apa kira-kira yang diperlukan untuk melegitimasi kelahiran bangsa Indonesia. Tidak ada lain kecuali menghimpun saksi-saksi mata yang masih hidup," tambah Eka.

Dan Eka Budianta kemudian teringat ketika buku GAP terbit dan beredar pada 1986, muncul apa yang disebutnya sebagai apresiasi oleh dunia perguruan tinggi, utamanya kalangan sejarawan.

"Saya mendengar, mereka menghormatinya, karena [buku GAP] itu sumber yang baik," ujarnya.

Di masa itu, menurutnya, narasi sejarah yang beredar di masyarakat adalah "versi pemerintah". Sebaliknya, GAP "bukan suara pemerintah", katanya.


Apa buku-buku lain yang dijadikan rujukan tim kajian akademik?

Kembali lagi ke kajian akademik oleh sejumlah sejarawan UGM, Yogyakarta, terkait SU 1 Maret 1949.

Selain merujuk pada buku `Gelora Api Revolusi, Sebuah Antologi Sejarah (1986)`, tim pengkaji juga menganalisa sekitar 30 buku mengenai serangan itu.

Salah satu informasi penting yang disebut sumber primer adalah buku Tahta Untuk Rakyat: Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengku Buwono IX (2011).

Diterbitkan pertama kali pada 1982, buku ini merupakan biografi Sultan Hamengku Buwono IX yang disusun oleh Mohamad Roem, Mochtar Lubis, Kustiniyati Mochtar dan S.Maimoen.

Menurut penulis, Sultan Hamengku Buwono IX lah pencetus ide Serangan Umum 1 Maret 1949.

Sejarawan UGM dan ketua tim pengkaji akademik, Sri Margana, membenarkan bahwa buku itu yang pertama mengungkap kesaksian bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IX adalah penggagas SU 1 Maret 1949.

"Cuma, naskah itu tidak secara eksplisit disampaikan dalam bukunya, tapi dalam rekaman para penyunting, itu disampaikan.

"Tapi karena itu wawancara yang sifatnya privat, sehingga tidak keluar di publik. Sehingga pernyataan pertama yang keluar ke publik, ya, wawancara dengan BBC Indonesia," kata Sri Margana.

Buku-buku lain yang dianalisa, antara lain, Serangan Umum 1 Maret 1949 Di Yogyakarta, Latar Belakang dan Pengaruhnya (1991) oleh Seskoad.

"Sri Sultan Hamengku Buwono IX sendiri digambarkan sebagai kepala daerah yang mendukung segala strategi yang akan dilakukan oleh Letkol Suharto sebagai Komandan Wehrkreise III," ujar tim pengkaji.