Hari Hutan Internasional, FAO Ajak Lindungi Sumber Daya Hutan

Hutan di Ciwidey, Bandung, Jabar.
Sumber :
  • FAO Indonesia

VIVA – Pengelolaan hutan yang lestari berkontribusi pada kemakmuran dan kesejahteraan untuk generasi sekarang dan masa depan. Hutan memainkan peran penting dalam pengentasan kemiskinan dan dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). 

Identitas Pemeran Video Mesum di Hutan Pacitan Terkuak, Begini Pengakuannya

“Sangat penting untuk memproduksi dan mengkonsumsi kayu dengan cara yang lebih ramah lingkungan bagi bumi dan penghuninya. Mari kita lindungi sumber daya yang mudah diperbarui ini dengan pengelolaan hutan yang berkelanjutan," ujar Rajendra Aryal, Kepala Perwakilan FAO di Indonesia, dikutip dari siaran pers FAO, Senin, 21 Maret 2022.

Hari ini, 21 Maret diperingati sebagai Hari Hutan Internasional. Pada tahun 2012 lalu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa mencanangkan 21 Maret sebagai Hari Hutan Internasional (IDF).

Heboh! Sepasang Remaja di Pacitan Mesum di Hutan saat Siang Ramadhan

Ilustrasi taman hutan

Photo :
  • VIVA/Endah Lismartini

Tema Hari Hutan Internasional tahun ini adalah “Hutan dan produksi-konsumsi berkelanjutan”. Tema ini mengacu pada pengelolaan hutan yang lestari dan cara mengelola sumber daya hutan, kunci dalam memerangi perubahan iklim. Tema untuk setiap Hari Hutan Internasional dipilih oleh Kemitraan Global Kolaboratif untuk Hutan. 

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

Terlepas dari semua manfaat ekologi, ekonomi, sosial dan kesehatan yang tak ternilai dari hutan, deforestasi global terus berlanjut pada tingkat yang mengkhawatirkan. 

Dunia kehilangan 10 juta hektar hutan per tahun – lebih dari setengah luas Sulawesi – dan degradasi lahan mempengaruhi hampir dua miliar hektar, wilayah yang lebih luas dari Amerika Selatan.

Hilangnya hutan dan degradasi dari fungsi hutan menimbulkan berbagai macam masalah seperti pemanasan global. Diperkirakan bahwa lebih dari delapan persen tanaman hutan dan lima persen hewan hutan dan burung berada pada “risiko yang sangat besar” untuk punah.  
   
“Pemerintah Indonesia telah menunjukkan upaya luar biasa untuk mengurangi deforestasi. Upaya ini perlu kita apresiasi dengan mendukung pemerintah Indonesia menegakkan hukum untuk melindungi hutan dan masyarakat hutan sebagai aspek fundamental dalam mengelola hutan lestari," ujar Rajendra.

Dalam laporan terakhir, deforestasi di Indonesia adalah yang terendah dalam 6 tahun. Pada 2019, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah merehabilitasi sekitar 400 ribu hektar hutan dan selama pandemi, KLHK berencana menambah jumlah bibit yang akan ditanam tahun ini. 

Kepresidenan G-20 Indonesia juga mendorong program Indonesia untuk mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan, dan tahun 2045 menargetkan untuk memasukkan pengelolaan hutan lestari. 

FAO mendukung Indonesia untuk memastikan bahwa kayu Indonesia diproduksi secara berkelanjutan di bawah perlindungan hukum.

Hutan adalah rumah bagi sekitar 80 persen  keanekaragaman hayati terestrial dunia, dengan lebih dari 60 ribu spesies pohon. 

Sekitar 1,6 miliar orang bergantung langsung pada hutan untuk makanan, tempat tinggal, energi, obat-obatan, dan pendapatan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya