Antisipasi Penyebaran PMK, Puan Pantau Vaksinasi Sapi di Pasuruan

Ketua DPR Puan Maharani pantau vaksinasi sapi di Pasuruan, Jawa Timur.
Sumber :
  • Dok. DPR.

VIVA - Ketua DPR, Puan Maharani, memantau vaksinasi di sentra produksi susu sapi di Jawa Timur. Vaksinasi yang dilakukan di Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan, Pasuruan, itu dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak.

Penting! Orang Usia 44 Tahun Harus Segera Dapatkan Vaksin Ini, Kata PAPDI

Ketua DPR Puan Maharani pantau vaksinasi sapi di Pasuruan, Jawa Timur.

Photo :
  • Dok. DPR.

Puan Saksikan Langsung Proses Vaksinasi

Kementerian Keuangan Tanggapi Masukan Masyarakat Terkait Permasalahan Impor Barang Kiriman

Kedatangan Puan diterima oleh Ketua KPSP Setia Kawan, Sulis. Puan menyaksikan langsung proses vaksinasi kepada sapi yang masih sehat di kandang steril.

“Saya ingin melihat langsung dampak dari PMK. Apalagi Pasuruan merupakan penghasil susu sapi terbesar di Jawa Timur. Jadi kita harus lakukan antisipasi,” kata Puan dikutip pada Kamis, 16 Juni 2022.

Gerindra: PDIP di Luar atau Dalam Pemerintahan Sama-sama Baik

Baca juga: Ratusan Sapi di Provinsi Bengkulu Tertular PMK

Pertama Dilakukan Sejak PMK Merebak

Pelaksanaan vaksinasi kepada sapi di KPSP Setia Kawan merupakan yang pertama dilakukan di Jawa Timur sejak merebaknya PMK. Ada 1.000 dosis yang disiapkan oleh pemerintah untuk program vaksinasi tersebut.

Sebagai penyokong perekonomian di Pasuruan, KPSP Setia Kawan disebut harus mendapat perhatian. Puan pun mendapat laporan sudah ada 2.573 ekor dari 23 ribu lebih sapi di KPSP Setia Kawan yang terkena PMK, di mana 23 di antaranya mati dan 872 ekor sudah dinyatakan sembuh.

“Teruskan langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk mengatasi PMK, termasuk penyemprotan disinfektan, pemberian vitamin dan obat, juga vaksinasi. Kita juga harus semakin menggencarkan edukasi kepada masyarakat dalam mengatasi penyakit hewan ternak ini,” katanya.

Penurunan Produksi

KPSP Setia Kawan menyebut, PMK telah menyebabkan adanya penurunan produksi susu sebesar 15 ton dalam sehari. Merebaknya PMK juga telah membuat Pasar Sapi di dekat KPSP Setia Kawan ditutup untuk menghindari penularan. Biasanya Pasar Sapi tersebut dibuka dua kali dalam seminggu.

Oleh karena itu, 10 ribu lebih peternak yang tergabung dalam KPSP Setia Kawan berharap adanya percepatan vaksinasi untuk seluruh sapi.

“Saya sudah koordinasi dengan Kementerian Pertanian sehingga sekarang bisa membawa vaksin dan obat-obatan. Ketersediaan vaksin untuk hewan ternak memang masih terbatas tapi kita sudah dorong untuk dilakukannya percepatan,” kata Puan.

Optimalisasi Pemberian Vitamin

Mantan Menko PMK itu menambahkan pemerintah harus melakukan optimalisasi pemberian vitamin untuk sapi sambil menunggu kelanjutan vaksinasi. Apalagi, kata Puan, umat muslim sebentar lagi akan merayakan Idul Adha yang identik dengan penyembelihan hewan sapi dan kambing untuk berkurban.

“Jelang Idul Adha, harus diupayakan agar penyebaran PMK ini dapat dihentikan. Perlu dijaga betul, jangan sampai hewan ternak untuk kurban terkena PMK. Harus ada kontrol dari kementerian dan dinas terkait,” tegas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu.

Menurut Puan, pengawasan di rumah potong hewan hingga penjual hewan kurban harus semakin diperketat. Sosialisasi kepada petugas pemotong hewan kurban dan masyarakat juga perlu digalakkan.

“Ini untuk menjaga kesehatan masyarakat,” katanya.

Kedatangan Puan yang didampingi Ketua Komisi IV DPR Sudin disambut hangat puluhan peternak sapi anggota KPSP Setia Kawan. Ia mendengarkan keluhan sejumlah peternak sapi di depan kandang pembibitan dan tempat pengolahan susu sekaligus meninjau kandang isolasi bagi sapi yang terkena PMK.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya