Mengintip Kesibukan Dapur Haji Indonesia di Bandara Jeddah

Suasana dapur katering haji Indonesia di Bandara Jeddah
Sumber :
  • MCH 2022

VIVA – Sejak 19 Juni 2022, ribuan jemaah haji Indonesia gelombang dua mendarat di King Abdulaziz Internasional Airport (KAIA) Jeddah. Selanjutnya, para jemaah akan diantar bus menuju Mekah.

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

Salah satu fasilitas yang didapat para jemaah adalah makanan lengkap yang akan mereka terima di atas bus saat menuju Mekah. Dan makanan ini disediakan oleh sebuah dapur katering bertempat di area KAIA.

Penyediaan makanan ini melalui dapur bernama Golden Guest. Mereka lah yang menyalurkan makanan ke bus rombongan jemaah Indonesia ke Mekah. Tim Media Center Haji (MCH) berkesempatan mengunjungi dapur tersebut, Jumat, 24 Juni 2022.

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Di bagian belakang dapur, tempat keluar-masuk makanan, terlihat truk mini yang terparkir di depannya. Truk itu yang membawa makanan ke para jemaah. Tampak aktivitas dapur seperti biasanya. 

Beberapa karyawan dari Golden Guest terlihat tengah mengemas makanan menggunakan wadah yang bisa menjaga santapan tetap dalam kondisi hangat. Terlihat pula, panci-panci dan kulkas berukuran besar di dalam dapur tersebut. 

Setelah 9 Tahun, Jemaah Haji Iran Akhirnya Diperbolehkan Datang ke Mekah

Suasana dapur katering haji Indonesia di Bandara Jeddah

Photo :
  • MCH 2022

Di kulkas, tersimpan puding dalam jumlah yang sangat banyak. Ya, puding merupakan salah satu menu tambahan untuk para jemaah haji.

Nantinya, ketika jemaah datang, para pekerja Golden Guest di bagian distribusi mengantarkan makanan ke bus-bus setelah mendapatkan informasi dari Seksie konsumsi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara.

Sementara itu, pemilik katering Golden Guest, Fahad Esam Bobsait mengungkapkan, memiliki tim yang cukup mumpuni untuk melayani konsumsi jemaah haji Indonesia. Total karyawannya 38 orang. 

Ada tambahan 6 orang pekerja gudang. Jadi, semuanya 44 orang. Nah, untuk distribusi, Fahad memiliki 6 orang per shift. Jadi, penyaluran makanan dijamin tidak akan telat untuk melayani jemaah yang tiba di bandara.

Uniknya, seluruh chef yang menyiapkan makanan merupakan orang Indonesia. Ada 9 orang chef di sana. Alhasil, makanan yang dimasak sesuai dengan cita rasa Indonesia, sesuai dengan kontrak dari Kemenag.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya