18 Ton Obat untuk Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Indonesia

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di kawasan Aziziyah Janubiyah
Sumber :
  • Humas Kemenag RI

VIVA – Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan dr. Budi Sylvana, MARS meminta seluruh tenaga kesehatan bekerja keras demi keselamatan jemaah haji. Untuk itu prioritas pertolongan pertama bagi jemaah haji yang membutuhkan pelayanan kesehatan harus dilaksanakan di fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah. 

Yusril Mundur dari PBB, 2 Jemaah Haji Ditangkap Askar hingga Pesawat Jatuh di BSD

“Seluruh petugas berikhtiar demi keselamatan jemaah haji. Seluruh aktivitas yang sifatnya life saving harus dilaksanakan oleh tenaga kesehatan Indonesia di fasilitas pelayanan kesehatan yang kita miliki, baik di tingkat kloter, sektor, ambulans, maupun KKHI,” kata dr. Budi Sylvana.

Pelayanan yang bersifat life saving dimaksudkan untuk kondisi kesehatan yang mengancam nyawa jemaah. Setelah kondisi kesehatan jemaah stabil, baru dilakukan proses rujukan jika memang dibutuhkan pelayanan kesehatan yang lebih lanjut.

Top Trending: Tukang Tahu Bakso Naik Haji, Curhat Keluarga Remaja Korban Pemerkosaan

“Pelayanan lanjutan yang dimaksud seperti MRI, CT Scan, atau operasi besar,” sambungnya.

Jemaah Haji Indonesia tiba di Jeddah

Photo :
  • MCH / Zaky Al Yamani
Momen Langka, Jemaah Haji Tahun Ini Bisa Saksikan Matahari Tepat di Atas Ka'bah

Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi jemaah haji dari sisi kesehatan, Kemenkes sedikitnya membawa 46 dokter spesialis dari 12 keilmuan. Selain itu juga menyiagakan dokter umum, dokter gigi, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya yang berjumlah 786 petugas.

Dari sisi obat dan perbekalan kesehatan, lebih dari 18 ton obat yang telah disiapkan untuk pelayanan kesehatan bagi jemaah haji terdiri dari 173 item obat yang digunakan dan 45 item perbekalan kesehatan. Jenis obat yang dikirimkan mulai dari golongan antibiotik, pereda nyeri, hingga golongan narkotik

“Terakhir yang kami bawa sebanyak 2 koli obat golongan narkotik, yang ditujukan untuk kebutuhan life saving” ujar dr. Budi.

dr. Budi memastikan tim kesehatan akan melakukan semua cara untuk memastikan keselamatan jemaah haji, termasuk membawa obat golongan narkotika.

“Semua akan kami lakukan demi keselamatan jemaah,” tutup dr. Budi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya