Emil Dardak Imbau Peternak Kooperatif soal Penanganan PMK

Plt Gubernur Jawa Timur Emil Dardak saat meninjau pusat peternakan sapi di Pasuruan.
Sumber :
  • VIVA/Nur Faishal

VIVA Nasional – Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak meminta para peternak agar kooperatif untuk membantu pemerintah agar penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) berjalan lancar. Termasuk terkait program percepatan vaksinasi yang kini digalakkan oleh pemerintah. Peternak diimbau tak ragu melaporkan ternaknya bila diindikasikan tertular PMK.

DJP Sebut 91,7 Persen NIK Sudah Dipadankan Jadi NPWP 

Emil memahami betul ketakutan yang dimiliki oleh para peternak untuk melaporkan PMK, mMengingat masyarakat biasanya akan mencap buruk perternakan bila ada hewan yang terkena PMK. Dengan begitu, nilai jual hewan akan merosot turun. “Ini sebenarnya sama betul seperti saat kita menghadapi virus corona,” katanya dalam keterangan tertulis diterima pada Kamis, 7 Juli 2022.

“Tapi kami membutuhkan sinergitas peternak agar lebih kooperatif. Supaya mereka sedini mungkin menginformasikan kalau ada ternak terdampak. Jangan berpikir nanti malah rugi kalau lapor, takut sapinya dicap sebagai sapi sakit dan harganya makin murah," imbuh suami dari artis Arumi Bachsin itu.

Tingkatkan Kualitas SDM Tenaga Kerja Indonesia, Kemnaker Gelar Business Meeting Sektor Pariwisata

Seorang petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memeriksa seekor ternak sapi menyusul merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Photo :
  • ANTARA/Anggi Mayasari

Emil mengatakan, ternak yang tertular PMK harus segera ditangani, di antaranya dengan vaksin. “Dan untuk vaksinasi jangan menunda-nunda. Karena akhirnya kalau beneran sakit, malah makin merambah ke mana-mana dan makin enggak sembuh. Tidak ada untungnya menyembunyikan situasi atau kondisi atau gejala dari sapi karena kalau dilaporkan, paramedis hewan pasti berusaha menyembuhkan dan membantu," terang Emil.

Jelang Idul Fitri, Pemkab Purwakarta Siapkan Vaksin untuk Atasi Wabah PMK

Mantan bupati Trenggalek itu menjelaskan, format bantuan dan penanganan PMK juga sedang digodok lebih lanjut oleh pemerintah pusat. Sampai dengan format final keluar, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota akan berusaha semaksimal mungkin mengurangi masalah yang ada.

"Format penanganan dan terkait hewan yang meninggal ini sedang digodok oleh pusat. Untuk saat ini, kami melalui Dinas Peternakan akan berkoordinasi  dan melibatkan jejaring dunia usaha yang memperoleh susunya dari sini. Kalau semua pihak mau peduli, Insya Allah pemulihan ini akan baik," papar Emil.

Dia melaporkan, hingga saat ini, vaksinasi hewan di Jawa Timur telah mencapai 67 persen dari total 364.000 dosis vaksinasi yang diberikan. Capaian ini termasuk cepat, sebab dua hari lalu tingkat vaksinasi masih berada pada angka 51 persen. "Ini artinya kerja dari teman-teman vaksinator ini sangat cepat, sangat gigih. Kita yakin secara gradual akan bisa tercapai target vaksinasi ini," ucapnya.

Kepada para peternak, Emil juga berpesan agar jangan mudah melepas ternak sakit dengan harga yang sangat murah. Karena selain dapat diupayakan kesembuhannya, harga-harga yang ditawarkan juga tidak masuk akal.

"Lebih baik ditunggu, diusahakan. Kalau ditawar Rp2 juta, jangan dilepas. Karena harga ini tidak pas. Kasihan sekali ini. Kami tidak berharap ternak ini mati dan akhirnya membuat peternak merugi, tapi ayo, kondisi ini jangan dibuat lebih berat lagi untuk para peternak," pesannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya