Komnas Perempuan: Ibu P Masih dalam Kondisi Sangat Syok

Ketua Komisi Nasional (Komnas) Perempuan Andy Yentriyani menyampaikan keterangan pers usai mendatangi Markas Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan atas laporan istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Rabu, 13 Juli 2022.
Sumber :
  • VIVA/Foe Peace

VIVA Nasional – Komisi Nasional Antikekerasan terhadap (Komnas) Perempuan meminta semua pihak untuk menghentikan berbagai spekulasi tentang peristiwa di rumah dinas Kepala nonaktif Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang menewaskan Brigadir J.

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani di Jakarta, Kamis, 21 Juli 2022, meminta semua pihak bersabar menunggu hasil investigasi tim khusus (timsus) yang dibentuk Kepala Polri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo.

"Semua spekulasi, khususnya terkait motif, menurut kami akan lebih banyak menyudutkan pihak Ibu P (istri Ferdy Sambo), sehingga itu menghalangi beliau untuk bisa pulih," kata Andy Yentriyani dalam keterangannya.

Lecehkan Istri Pasien, Oknum Dokter di Palembang Jadi Tersangka

Imbas dari beredarnya spekulasi tersebut, menurut dia, akan mempersulit tim khusus bentukan Kepala Polri untuk mendapatkan keterangan P yang menjadi saksi kunci peristiwa tersebut. Komnas Perempuan sedang melakukan pendalaman kasus terkait pelaporan P sebagai korban kekerasan seksual.

"Komnas Perempuan mengupayakan siapa pun yang melaporkan kekerasan seksual, yang pertama harus kami pastikan adalah upaya perlindungan dan pemulihannya dilakukan semua pihak," katanya.

Jaga Toko Kue Sendirian, Pegawai Wanita Ini Jadi Korban Tindakan Asusila

Hanya menangis

Terlepas dari kasus penembakan antaranggota di rumah dinas tersebut, Andy mengatakan Komnas Perempuan memandang kondisi P sebagai fokus utama.

"Kalaupun memang dia adalah saksi dari peristiwa, tetap dia butuh pulih dulu baru bisa bercerita; yang jadi fokus kami adalah Ibu P punya ruang untuk pemulihan. Ibu P masih dalam kondisi sangat syok. Saat ini Ibu P hanya menangis, makanya kami butuh ruang lebih untuk bisa mendampingi kasusnya," ujarnya.

Polisi berjaga di depan rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo setelah peristiwa baku tembak dua ajudannya di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Juli 2022.

Photo :
  • ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

Dia juga meminta publik bersabar menunggu hasil penyelidikan, baik dari tim khusus Polri maupun Komnas HAM. Semua spekulasi tersebut sebaiknya dihentikan, tambahnya.

"Isu utamanya kan penembakannya. Mari kita kasih waktu Komnas HAM, timsus, Kepolisian untuk memberikan informasi apa yang sebetulnya terjadi. Makanya, kita hentikan dulu spekulasi-spekulasi tentang motif, kita kasih ruang untuk Ibu P pulih," katanya.

Andy juga memastikan Komnas Perempuan terus memonitor perkembangan kondisi P dan berkoordinasi dengan tim khusus Polri maupun Komnas HAM bila ditemukan informasi tambahan.

Baku tembak maut

Brigadir J tewas setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E di kediaman Ferdy Sambo. Polri menduga Brigadir J berupaya melakukan pelecehan seksual terhadap P.

Halaman muka rumah dinas Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Irjen Pol Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, lokasi baku tembak dua polisi yang menewaskan seorang di antaranya.

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan Brigadir J memasuki kamar pribadi P dan diduga melakukan pelecehan serta menodongkan pistol kepada P.

P kemudian berteriak meminta pertolongan dan membuat panik Brigadir J, yang selanjutnya keluar kamar sebelum akhirnya baku tembak dengan Bharada E.

Kepala Polri membentuk tim khusus yang dipimpin Wakil Kepala Polri Komjen Pol. Gatot Edi Pramono dengan turut melibatkan Kompolnas dan Komnas HAM.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya