Rieke PDIP Dorong Pemerintah Realisasikan Industri Kantong Darah

Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Pemerintah diyakini bisa segera merealisasikan industri nasional terkait kantong darah. Hal ini penting karena RI saat ini masih saja mengimpor kantong darah.

Ingin Naik Kasta, Wakil Gibran Daftar Bakal Calon Wali Kota Solo

Hal tersebut disampaikan Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan (PDIP), Rieke Diah Pitaloka. Dia melakukan  kunjungan kerja atau kunker ke Palang Merah Indonesia (PMI), Cibitung, Kabupaten Bekasi, pada Senin, 1 Agustus 2022.

Rieke menyampaikan pentingnya ketersediaan kantong darah di Tanah Air.

PDIP Akui Terus Jalin Komunikasi dengan Parpol Lain untuk Pilgub Jakarta 2024

"Saat ini kita masih impor kantong darah, hal ini pada kondisi tertentu. Misalnya pada saat terjadi sesuatu pada negara eksportir, seperti bencana, dapat berimbas pada risiko ketersedian darah untuk kebutuhan medis di tanah air," kata Rieke, dalam keteranganya.

Menurut dia, RI punya potensi melakukan industri kantong darah. Rieke mendukung Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang salah satu prioritas risetnya terkait bidang kesehatan.

Mulai Bawa Api Abadi Mrapen ke Jakarta, PDIP Siap Tarung di Pilkada 2024

Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka

Photo :
  • Istimewa

Dia bilang riset BRIN itu untuk mengkaji secara mendalam teknologi dan inovasi untuk pembangunan industri nasional kantong darah dan fraksionasi plasma darah.

Pun, dia juga menyampaikan mendukung penuh agar BUMN farmasi bisa memulai industri kantong darah. Jika bisa, maka ia menekankan BUMN itu mesti melibatkan Palang Merah Indonesia (PMI).

Lebih lanjut, Rieke menyinggung terkait darah adalah persoalan kemanusiaan. Maka itu, menurutnya darah tidak boleh diperjualbelikan. 

"Namun akibat  kantong darah masih impor dari luar negeri, maka darah bagi kebutuhan medis di Indonesia tergolong mahal," sebutnya.

Dia mencontohkan, info dari PMI Kabupaten Bekasi yaitu satu kantong darah kurang lebih harganya dikisaran Rp100 ribu.

Kemudian, Rieke mengatakan isu industri kantong darah dan fraksionasi plasma darah akan ia konsultasikan ke Kementerian BUMN sebagai mitra Komisi VI DPR RI.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya