Saat Rekonstruksi, Warganet Sebut Ekspresi Ferdy Sambo Sangat Arogan
- Tangkapan Layar: Instagram
VIVA Nasional – Kasus pembunuhan yang menewaskan Brigadir J terus bergulir, terbaru rekonstruksi pembunuhannya sudah digelar di rumah pribadi dan rumah dinas Ferdy Sambo. Kelima tersangka dalam kasus itu adalah Ferdy Sambo, Kuat Marud, Bharada E, Brigadir RR, dan Putri Candrawathi.
Namun, yang mencuri perhatian dalam kasus itu adalah otak pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat, yaitu Ferdy Sambo. Dalam rekonstruksi itu, kehadiran Ferdy Sambo yang terbiasa memakai seragam polisi dengan pangkat bintang dua, kini tampak memakai baju tahanan berwarna oranye.
Tapi selain itu, warganet di media sosial, khususnya Instagram, lebih menyoroti gestur Ferdy Sambo yang menyita perhatian. Mereka ramai memperbincangkan gestur dongak atau mengangkat kepala. Terlihat ada beberapa foto yang di tangkap layar oleh akun Rompi Gosip dan menyebar di media sosial.
Ferdy Sambo
- Tangkapan Layar: Instagram
Ada juga warganet yang menyoroti Ferdy Sambo tampak sangat arogan dalam foto tersebut. Sampai akhirnya, warganet mengatakan bahwa Ferdy Sambo tampak tidak ada penyesalan sebagai otak pembunuhan terhadap Brigadir J. Buntut dari beredarnya foto tersebut, warganet membanjiri kolom komentar.
“Ttp terlihat sombong angkat kepala gda nyesel" tulis warganet.
“Dia mah ga punya rasa bersalah maizadinni,” timpal yang lain.
“Ciri orang sombong jika melihat orang mukanya ndangak, laahh itu laah Sambo,” ungkap warganet.
Pakai Baju Tahanan
Ferdy Sambo
- Tangkapan Layar: Instagram
Semua tersangka kasus pembunuhan Brigadir J tampak mengenakan seragam oranye khas tahanan. Terkecuali Putri Candrawathi yang memakai pakaian serba putih lengkap dengan tas mewah yang ditenteng. Para tersangka itu adalah Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo merespons permintaan baju oranye atau bahu tahanan untuk dikenakan Ferdy Sambo Cs. Menurut dia, hal ini dapat dilakukan saat penyidik yang berwenang menyarankan untuk memakai baju tersebut. Rekonstruksi itu meliputi 78 adegan yang digelar di rumah Magelang dan Jakarta.
"Di rumah Magelang sebanyak 16 adegan yang meliputi peristiwa tanggal 4, 7 dan 8 Juli. Di rumah Saguling sebanyak 35 adegan meliputi peristiwa tanggal 8 Juli dan pasca pembunuhan Brigadir J. Kemudian, di rumah Duren Tiga sebanyak 27 adegan terkait peristiwa pembunuhan," katanya.