Irjen Firman Beberkan Teknologi Canggih Pantau Kelancaran Jalur Tamu VVIP KTT G20 Bali

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi
Sumber :
  • NTMC Polri

VIVA Nasional – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mendirikan posko guna mengamankan jalur kedatangan delegasi atau tamu VVIP penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tingkat (KTT) G20.

Syuting Tak Berizin, Artis dan Kru Variety Show Pick Me Trip In Bali Diperiksa Imigrasi Ngurah Rai

Posko dilengkapi aplikasi untuk memantau para delegasi dari mulai tiba di Bali hingga ke venue atau akomodasi. Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Inspektur Jenderal Polisi Firman Shantyabudi menyebut aplikasi yang digunakan ini memudahkan pergerakan anggotanya di lapangan.

"Ada beberapa tugas yang dilaksanakan salah satunya mengawal titik-titik keberangkatan dari dan tujuan selama KTT G20," ucap Firman kepada wartawan, Minggu 13 November 2022.

Rizky Nazar Angkat Bicara Soal Dugaan Selingkuh, Beberkan Hal Ini

Persiapan Korlantas Polri menyediakan kendaraan listrik untuk KTT G20 Bali

Photo :
  • Korlantas Polri

Aplikasi ini, kata dia, bakal terhubung dengan kamera di lapangan yang ada di kendaraan dan anggota. Hal ini dimaksudkan agar anggota di posko mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan pada waktu dan kondisi tertentu.

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Jenderal bintang dua ini menjelaskan terkait penggunaan aplikasi tersebut nantinya di posko terdapat beberapa monitor yang berisi beberapa gambar atau visual pergerakan anggota di lapangan. Pun termasuk jalur yang akan dilewati delegasi.

"Semisal ada warna ungu menggambarkan posisi personel kita di jalan yang melakukan pengaturan lalu lintas. Kita bisa klik nama personel dan nomor telepon," ujar dia.

Kemudian, kata dia, ada warna biru muda yang menggambarkan posisi kendaraan berbasis listrik yang hampir sebagian besar dikerahkan mengawal delegasi selama kegiatan di Bali. Selanjutnya warna biru tua yang menggambarkan kendaraan yang menggunakan kendaraan bahan bakar fosil.

"Jadi setiap gerakan kita pantau memastikan mereka pada rute yang sudah ditentukan dan ini membantu kalau terjadi sesuatu kita bisa lapor pada pihak komando untuk memberikan bantuan pada titik mana," katanya.

Untuk pemantauan jalur, ia pun mencontohkan canggihnya aplikasi ini. Apabila ingin memantau jalanan dari bandara ke hotel, di aplikasi ini bisa dilihat siapa anggota yang bertugas melakukan pengawalan delegasi dan tugas yang diembannya.

"Kami ambil contoh bahwa ini ada Aipda Made akan bertugas menjadi driver kendaraan roda empat listrik dan dia membawa delegasi dari India. Jadi kita langsung tahu ini delegasi mana dan tahu persis tugas anggota apa," ucap Firman.

Bila dalam pengawalan ada hambatan seperti kemacetan atau angin yang kencang saat melintas jalan tol, maka melalui aplikasi ini bisa menginformasikan kepada anggota yang bertugas di lapangan.

"Apabila ada informasi dari BMKG angin yang melalui tol ini diatas 50 km per jam itu berbahaya bagi kendaraan roda dua dan empat kita akan melaporkan untuk ambil rute alternatif. Anggota dapat memantau dimana dia harus siaga apakah melawati rute utama atau alternatif. Jadi semua komunikasikan dengan rombongan paspampres yang ada di rombongan," tutur dia.

Yang terpenting, lanjut Firman, setiap laporan yang masuk semuanya real time. Sehingga komando di posko operasi bisa menentukan keputusan melakukan apa dan mengerahkan siapa. Dalam kesempatan itu dirinya pun menyampaikan ke masyarakat bahwa keberhasilan operasi ini ada peran serta dari masyarakat.

"Upaya rekayasa sudah dilaksanakan termasuk informasi ke masyarakat pembatasan kendaraan besar yang akan melalui rute yang kita siapkan. Ini sebagai dukungan masyarakat memberikan kelancaran," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya