BNPB: 37 Persen Korban Meninggal Akibat Gempa Cianjur Adalah Anak-anak

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto
Sumber :
  • ANTARA/Hreeloita Dharma Shanti

VIVA Nasional – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menyatakan 37 persen dari total 271 korban meninggal dunia akibat gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, adalah anak-anak.

Truk Tabrak Mobil Bak Terbuka di Sukabumi, Tewaskan Anggota KNPI

“Banyak yang bertanya, dari jumlah 271 yang meninggal anak-anak berapa? By name nya itu nanti silahkan tanya ke pusat riset kesehatan, karena banyak, kalau diumumkan di sini butuh waktu. Tetapi persentasenya sekitar 37 persen (korban anak-anak),” kata Suharyanto dalam konferensi pers virtual melalui akun Youtube BNPB Indonesia, pada Rabu, 23 November 2022.

Warga di tengah reruntuhan bangunan rumah akibat gempa Cianjur

Photo :
  • AP Photo/Tatan Syuflana
Abu Vulkanik Gunung Ruang Bahayakan Kesehatan, BMKG Imbau Warga Pakai Masker

Suharyanto menambahkan, dari persentase itu, mayoritas korban meninggal akibat gempa berkekuatan magnitudo 5,8 itu masih di kalangan orang dewasa.

Namun, dia juga tidak menampik pada hari pertama penanganan bencana banyak ditemukan korban anak-anak dibawah usia 15 tahun. 

Babe Cabita Sempat Minta Umrah Lagi Sebelum Meninggal, Tapi Gak Ada yang Izinin

“Jadi memang banyak anak-anak tapi kalau dilihat dari keseluruhan tetap banyak di luar anak-anak,” jelasnya.

Dari kegiatan pencarian hari ini, menurutnya ada empat orang hilang yang ditemukan yakni tiga orang meninggal dunia dan satu orang selamat yang merupakan bocah laki-laki bernama Azka berusia 6 tahun.

“Tadi yang ditemukan terakhir umur 6 tahun itu anak-anak dan sudah hari kedua ternyata juga bisa selamat. Artinya dalam gempa ini atau bencana ini untuk maut biasanya tidak melihat usia dan apa yang melekat dalam diri manusia," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya