Indikator: Approve Rating Kepercayaan Terhadap Polri Mulai Naik

ilustrasi 3 jenderal polisi dimutasi kasus Brigadir J
Sumber :
  • VIVA

VIVA Nasional - Survei Indikator Politik Indonesia melaporkan temuan terbaru yang salah satunya terkait tingkat kepercayaan terhadap lembaga. Dalam tren kepercayaan itu versi Indikator, Polri mulai naik.

Pilgub Jateng 2024, Survei: Elektabilitas Sudaryono Moncer Dinggap Bisa Bawa Perubahan

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan kepercayaan publik terhadap Polri sempat turun drastis sejak pertengahan 2022. Menurut dia, hal itu karena mencuatnya kasus pembunuhan Yosua Hutabarat alias Brigadir J oleh eks Kadiv Propam Ferdy Sambo. Lalu, ada juga tragedi kelam di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Temuan survei Indikator periode 1-6 Desember 2022, tren kepercayaan terhadap Polri mencapai 66,5 persen. Angka itu membaik dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Bareskrim Polri Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung soal Kasus Pemalsuan Dokumen

"Trust atau approve rating seperti iman; kadang naik, kadang turun. Trust terhadap polisi itu pernah paling tinggi di bulan November 2021, 80 persen masyarakat trust terhadap polisi," kata Burhanuddin, dalam paparannya secara daring, Rabu, 4 Januari 20243.

Tren kepercayaan terhadap lembaga versi survei Indikator Politik Indonesia.

Photo :
  • Istimewa
Kata Mabes Polri Soal Anggota Polresta Manado Tewas Luka Tembak di Kepala

Dia mengatakan kasus Sambo sempat membuat Polri tergerus tingkat kepercayaan publiknya. Tapi, sekarang tren kerpacayaan itu perlahan mulai naik.

"Peristiwa Sambo membuat polisi terjerembat tingkat keyakinan kepercayaan publiknya. Tetapi, mulai naik dari dari saat itu 54 persen, sekarang sudah sekitar 66 persen," jelas Burhanudin.

Dari data survei, kasus Sambo membuat kepercayaan publik terhadap Polri periode Agustus 2022 turun jadi 54,4 persen. Padahal, Polri sempat di 62,6 persen pada Juni 2022. Tapi, kembali merosot jadi 60,5 persen pada November 2022 karena efek tragedi Kanjuruhan.

Pun, Burhanuddin menjelaskan, ada beberapa faktor yang membuat kepercayaan publik terhadap Polri mulai membaik. Dia mengatakan hal itu karena peran anggota lembaga penegak hukum itu dalam membantu penanganan korban gempa di Cianjur, Jawa Barat.

"Hampir semua warga nasional tahu tentang bencana gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, 91.6 persen. Di antara yang mengetahui, warga positif menilai kinerja Kepolisian dalam membantu korban bencana tersebut," tuturnya.

Kemudian, dia menyampaikan, mayoritas responden juga percayai Polri turut membantu dalam mengevakuasi korban, mengirim bantuan ke wilayah terpencil, hingga membantu memulihkan trauma korban gempa Cianjur.

Adapun, 79,8 persen responden mendorong Polri bisa menindak tegas tanpa pandang bulu terhadap anggotanya yang bandel. Sementara, 14 persen lainnya ingin lembaga korps Bhayangkara itu bisa menjaga stabilitas dan soliditas internal.

Lalu, 63,7 persen responden sangat percaya dan percaya Polri bisa menindak tegas anggotanya yang melanggar.

Survei terbaru Indikator dilakukan pada 1 sampai 6 Desember 2022. Survei melibatkan 1.220 responden terpilih yang diwawancarai tatap muka. 

Responden adalah warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam Pemilu atau yang sudah berusia 17 tahun.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error dalam survei sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya