Soal Rp 300 Triliun, Mahfud MD Bilang Sri Mulyani Punya Semangat Berantas Korupsi

Menko Polhukam RI Mahfud MD
Sumber :
  • Tangkapan layar Youtube Kemenko Polhukam

VIVA Nasional – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, mengklaim dirinya memiliki hubungan yang dekat dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Daftar Pengeluaran SYL Pakai Uang Hasil Palak Anak Buahnya di Kementan

Hal itu diungkap Mahfud, di sela-sela konferensi pers usai rapat dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait temuan transaksi janggal Rp 300 triliun. Sri Mulyani tak hadir dalam rapat tersebut dan diwakilkan oleh Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara.

Meskipun tak hadir, Mahfud yakin Sri Mulyani akan bergerak cepat dalam menindaklanjuti temuan transaksi janggal Rp 300 triliun itu. Sebab, Sri Mulyani memiliki semangat besar untuk memberantas korupsi.

Jokowi Perintahakan Sri Mulyani Jalin Komunikasi dengan Prabowo, Untuk Apa?

"Saya dan Menkeu itu sangat dekat, punya semangat yang sama. Kalau tidak bisa dibilang sama persis ya, hampir sama dan punya semangat memberantas korupsi. Itu saya yakin Ibu Sri Mulyani dengan segala langkah-langkahnya dan laporannya di sidang kabinet," kata Mahfud kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Jumat, 10 Maret 2023.

Mahfud bahkan mengatakan, keputusan dirinya untuk membongkar temuan transaksi janggal senilai Rp 300 triliun di Kemenkeu itu bukan tanpa alasan. Tujuan Mahfud membongkar itu, adalah untuk memberikan dukungan agar Sri Mulyani dapat mewujudkan semangat memberantas korupsi.

Balas Prabowo, Ganjar Ingatkan "Yang Kerja Sama Saja Bisa Ganggu"

"Saya mendukung dan saya selalu berbicara, selalu memberi tanda-tanda senyum kalau misalnya ada pembicaraan keras. Karena kami punya semangat yang sama untuk memberantas korupsi, sehingga apa yang saya lakukan itu sebenarnya atas harapan dari Ibu Sri Mulyani dan dukungan saya kepada Ibu Sri Mulyani," tuturnya.

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD merupakan sosok yang pertama kali membongkar transaksi janggal senilai Rp 300 triliun di Kementerian Keuangan. 

Mahfud menyebut transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan senilai Rp 300 triliun merupakan akumulasi sejak tahun 2009. Transaksi janggal para pegawai Kemenkeu itu melibatkan sebanyak 460 orang.

"Itu tahun 2009 sampai 2023. Ada 160 laporan lebih sejak itu, tidak ada kemajuan informasi, sesudah diakumulasikan semua melibatkan 460 orang lebih di kementerian itu sehingga akumulasi terhadap transaksi yang mencurigakan itu bergerak di sekitar Rp 300 triliun," kata Mahfud di Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Kaliurang, Sleman, Rabu, 8 Maret 2023.

Menurut Mahfud, laporan sejak 2009 terkait transaksi janggal itu tidak segera mendapat respons hingga akhirnya menumpuk.

Laiknya kasus mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, kata Mahfud, kadang kala respons baru diberikan dan dibuka ke publik sesudah mencuat kasus di permukaan.

"Kadang kala respons itu muncul sesudah menjadi kasus kayak yang Rafael. Rafael itu menjadi kasus lalu dibuka, lho ini sudah dilaporkan tapi kok didiemin gitu, baru sekarang bisa dibuka," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya