Menag Sebut Penembakan Kantor MUI Tindakan Individu yang Salah Belajar Agama

Menag Yaqut Cholil Qoumas di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Nur Faishal (Surabaya)

VIVA Nasional – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mengatakan, pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), M, bisa jadi adalah korban kekeliruan dalam belajar agama. Sebab, kata dia, semua agama pasti mengajarkan perdamaian dan antikekerasan.

Hardiknas 2024: Menag Yaqut Tegaskan Komitmen Merdeka Belajar untuk Memanusiakan Manusia

Hal itu disampaikan Yaqut usai menghadiri pembukaan Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2023 di kampus UIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa, 2 Mei 2023 malam. "Saya meyakini ini tindakan individu yang salah belajar agama atau orang yang salah memahami agamanya," katanya.

Menurut Ketua Umum PP GP Ansor itu, semua agama di dunia mengajarkan perdamaian, cinta kasih, dan antikekerasan. Agama mengarahkan penganutnya untuk tidak melakukan tindakan yang menimbulkan konflik dan kekerasan antarmanusia, sehingga perdamaian di dunia tercipta.

Menag Yaqut dan Menhaj Tawfiq Mantapkan Kemudahan Layanan Bagi Jemaah Haji Indonesia

Penembakan di kantor MUI

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Apapun alasannya, Yaqut berharap kepolisian mengungkap kasus penembakan di kantor MUI yang dilaporkan melukai dua orang tersebut. Kendati pelaku sudah meninggal dunia, namun diharapkan kepolisian mampu mengungkap motif di balik aksi nekat tersebut.

Haji Makin Mudah! Menag Yaqut dan Menhaj Tawfiq Bahas Layanan Baru untuk Jemaah Indonesia

Seperti diberitakan, peristiwa penembakan terjadi di kantor MUI di Jakarta pada Selasa, 2 Mei 2023. Belakangan, pelaku penembakan diketahui bernama Mustofa. Ia meninggal dunia setelah melakukan aksinya. Penembakan tersebut menyebabkan dua orang terluka.

Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku melakukan penembakan. Namun, Wakil Sekretaris Bidang Hukum dan HAM MUI, Ikhsan Abdullah, mengungkapkan, sebelumnya pelaku diketahui mengirim surat yang ditujukan kepada Kapolda Metro Jaya.

Di surat tersebut, Mustofa mengaku sempat membawa pisau ke Polda Metro Jaya untuk menuntut keadilan. Tak jelas dalam hal apa keadilan yang Mustofa maksud.

Yang jelas, Mustofa mengaku ingin bertemu dengan pimpinan MUI. "Kepada Bapak Pimpinan Kapolda Metro Jaya yang terhormat, setelah saya membawa pisau ke kantor Bapak, tetap saya tidak mendapatkan hak saya yaitu keadilan juga bapak tidak mempertemukan saya dengan Ketua MUI RI," tulis Mustofa di surat tersebut.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menduga, pelaku nekat melakukan aksi penembakan karena ingin diakui sebagai wakil Nabi. Dia diduga korban aliran sesat. Polisi pun menggeledah rumah pelaku untuk mencari bukti kuat dugaan tersebut.

"Kalau kita lihat sejarahnya dari tersangka ini, memang dari alat bukti yang ada, tulisan-tulisan, yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapatkan pengakuan sebagai wakil Nabi," kata Hengki. 


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya