ART di Bandarlampung Mengaku Disiksa Majikan, Ditelanjangi Hingga Disuruh Ceraikan Suami

DL, asisten rumah tangga korban penganiayaan majikan di Bandar Lampung.
Sumber :
  • tvOne/Pujiansyah

VIVA Nasional – Asisten Rumah Tangga (ART) kabur dari rumah majikan di Bandar Lampung karena dugaan kekerasan yang dilakukan oleh majikannya. Ia menceritakan kesehariannya selama bekerja bersama rekan sejawatnya.

Aniaya Pecalang di Bali, Polisi Tangkap Dua Bule Amerika

Sang majikan diketahui bernama Sudirman dan istrinya Suhaidah yang beralamat di Jalan Pulau Legundi, Gang kenari RT 14 LK 1 Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung. Satu persatu aktivitas keseharian saat bekerja di rumah majikan dari pagi hari hingga malam hari pun diungkapkan oleh seorang gadis belia asal Kabupaten Pesawaran Lampung.

DDR, gadis belia yang masih berusia 15 tahun mengaku mengalami siksaan saat bekerja di rumah majikan. DDR bekerja di rumah tersebut selama 15 bulan. Untuk menyelamatkan dari siksaan. DDR pun harus berani berontak dan melawan terhadap orang tuanya saat komunikasi dengan orang tua di kampung halaman.

Siswa SMKN di Nias Selatan Tewas Diduga Aniaya, Kepala Sekolah Jadi Tersangka

Sambil terisak, air mata pun menetes. DDR mengungkapkan kejahatan sang majikan saat DDR menghubungi bapaknya melalui sambungan telepon seluler milik sang majikan.

"Bapak tidak usah telpon telpon lagi. Saya udah enak disini. Saya sudah betah lagi. Jangan anggap saya anak lagi," ucap DDR kepada tvOnenews.com, Jumat, 26 Mei 2023.

Amnesty International Sebut Pelanggaran HAM di RI Semakin Buruk, Aparat Paling Banyak Terlibat

Menurut DDR, semua itu ia lakukan untuk menghindari dari siksaan sang majikan. Padahal, perkataan perkataan seperti sebelumnya sudah dipersiapkan di atas secarik kertas oleh sang majikan saat DDR menghubungi orang tuanya. "Itu sudah ditulis oleh majikan saya. Agar saya berontak dengan orang tua," jelasnya.

Dua ART yang menjadi korban penganiayaan majikan di Bandar Lampung

Photo :
  • tvOne/Pujiansyah

Selain itu, DDR pun sambil menunjukan bukti pakaian yang ia kenakan saat bekerja. Kaos merah lengan pendek, garis putih dan robek bagian belakang serta celana kolor warna coklat yang kusam.

Pakaian itulah bukti yang ia kenakan saat ia kabur dari rumah majikan. Dalam berpakaian, sehari-hari para asisten rumah tangga mengenakan pakaian compang-camping. Dan, para ART itu pun tidak mengenakan celana dalam dan BH.

"Kaos dan celana kolor robek-robek. Tidak pakai BH dan celana dalam. Alasan majikan agar tidak kabur, karena kalau kabur kan seperti orang gila," terangnya. 

Disuruh Bercerai

ART lainnya, berinisial DL, mengaku sampai disuruh bercerai dengan suami, membunuh anaknya serta ditelanjangi saat bersihkan lantai. Duka itu diungkapkan DL, saat bekerja selama tiga bulan dan berhasil kabur dari rumah majikan di Bandar Lampung.

Semua ancaman ancaman sang majikan pun diceritakan oleh DL. Seorang ibu yang sudah memiliki satu orang anak. 

Selama bekerja selama tiga bulan, DL mengalami penyiksaan  dan belum pernah menerima upah dari sang majikan. Ide kabur dari rumah sang majikan itu muncul dari Dwi yang tidak tahan lagi, karena selama bekerja tidak diperbolehkan komunikasi dengan keluarga. 

Rumah majikan di Bandar Lampung yang diduga tega menganiaya pembantunya

Photo :
  • tvOne/Pujiansyah

Andaikata berkomunikasi dengan keluarga, harus menggunakan HP majikan dan apa yang akan disampaikan sesuai dengan keinginan majikan. "Itu diajarin di kertas suruh lawan sama suami kalau bisa suruh cerai. Suruh ngomong katanya betah di sini udah jangan telepon-telepon nanti kalau pulang saya pulang sendiri gitu tahu-tahu sudah di rumah," ujarnya

Penyiksaan demi penyiksaan terus dilakukan majikan kepada DL. Pernah suatu hari dia disiksa secara tidak manusiawi. Ia pernah ditampar majikan karena tidak kuat menggendong anak majikan yang BAB. 

Selanjutnya, saat beberes di rumah, ketika ada kesalahan maka langsung dijemur atau dibenturkan ke besi. Parahnya, dia juga pernah setelah selesai mengepel lantai, dan ketika sudah bersih lalu dia mandi. 

"Kan saya setelah ngepel, karena udah beres saya mandi orang udah bereskan, terus habis itu bosnya ke belakang melihat tempatnya ada bekas obat sama rambut satu. Pintu kamar mandi didobrak, habis itu saya ditarik rambutnya suruh ulang ngepel dan ditunjukin sambil telanjang," paparnya.

Menurut cerita DL, semua asisten rumah tangga yang bekerja disana alami penganiayaan yang sama setiap hari. "Kalau yang dua di sana sempat ditelanjangi di cukur bulu bawahnya itu sambil divideoin," ungkapnya.

Usai dianiaya, kata DL, ART disuruh minum obat setiap hari dengan alasan biar sehat.

Dan yang lebih mencengangkan lagi, saat DL komunikasi dengan suaminya, sang majikan sudah mempersiapkan tulisan agar suaminya tidak menghubungi lagi dan DL disuruh bercerai dengan suami serta ancaman untuk membunuh anaknya apabila ingin pulang.

"Seandainya saya minta pulang boleh tapi syaratnya anak saya mati dulu karena dia orang kan main dukun," tutupnya.

Laporan: Pujiansyah/tvOne Lampung

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya