4 Tips Jemaah Haji Sakit Jantung Dapat Menjalankan Ibadah Haji Dengan Lancar

Pemeriksaan jemaah haji
Sumber :
  • Kemenkes

Mekah - Jemaah haji yang menderita penyakit jantung atau yang memiliki faktor risiko penyakit jantung, bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar. Penanggungjawab Medis KKHI Mekah dr. Muhaimin Munizu, Sp.JP menyampaikan beberapa tips untuk jemaah haji.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Pertama bagi jemaah haji yang sudah dalam terapi penyakit jantung koroner atau gagal jantung, harus rutin dan tepat waktu mengkonsumsi obat yang telah diberikan oleh dokter jantungnya. 

Jika dalam ibadah haji ini, jemaah haji kehabisan obat rutin dapat lapor kepada tenaga kesehatan kloternya. TKH dapat meminta obat rutin tersebut ke depo obat atau berkonsultasi dengan dokter spesialis di KKHI supaya jemaah bisa melanjutkan terapinya.

Permudah Transaksi Jemaah Haji, Kartu Debit Bank Muamalat Sudah Bisa Nirsentuh

Kedua, hindari aktifitas fisik yang berat dan sesuaikan dengan kemampuan masing-masing. Upayakan jemaah haji tidak kelelahan yang dapat memicu timbulnya serangan jantung. Salah satu cara yang disarankan yaitu penggunaan kursi roda terutama pada jemaah haji yang memiliki gangguan jantung. 

“Parameter kita jika jemaah haji di Indonesia sudah dilakukan pemeriksanaan EKG dan terdeteksi memiliki penyakit jantung berat atau penyakit jantung koroner, maka aktifitasnya jangan sampai menimbulkan kelelahan yang mengakibatkan keluhan jantung yang sifatnya akut atau serangan jantung,” ingatnya.

Bawa Kabar dari Tanah Suci, Peran Media Optimalkan Penyelenggaraan Ibadah Haji

Ketiga, jemaah haji diimbau untuk minum sebelum haus. Untuk jemaah haji dengan gangguan jantung berat harus mematuhi takaran air yang dapat dikonsumsi sesuai anjuran dokter.

Penanggungjawab Medis KKHI Mekah dr. Muhaimin Munizu, Sp.JP

Photo :
  • MCH 2023 | Lutfi Dwi Pujiastuti

Terakhir, dr. Muhaimin mengingatkan kepada seluruh jemaah haji untuk mengatur ritme atau pola aktifitas harian selama ibadah haji. Hal ini bertujuan agar jemaah haji tidak kelelahan dan bisa mempersiapkan diri lebih baik menjelang puncak ibadah haji atau prosesi Arafah, Muzdalifah dan Mina (armuzna).

“Sekali lagi saya mengimbau para jemaah haji agar mengatur ritme aktifitas sehari-hari agar tidak kelelahan dan dapat mempersiapkan diri lebih baik menjelang Armuzna,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya