Muhadjir Effendy: Seleksi Sekolah Staf Presiden Perlu Dicontoh, Obyektif Tanpa Ada Titipan

Menko PMK Muhadjir Effendy dan KSP Moeldoko
Sumber :
  • KSP

Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy melihat proses seleksi Sekolah Staf Presiden (SSP) Pertamina 2023 dilakukan secara obyektif, ketat, dan tanpa ada titipan. Sehingga, kata dia, hal ini bisa menjadi percontohan bagi proses seleksi perekrutan di Indonesia.

Rumah dan Sekolah di Tasikmalaya Juga Rusak Akibat Gempa Garut, 13 KK Terdampak

Sebab, Muhadjir salah satu anggota keluarganya yang ikut mendaftar SSP dinyatakan tidak lolos seleksi. Padahal, Muhadjir sebelumnya sudah memberikan surat rekomendasi. 

“Memang, tulisan disitu saya sebutkan apabila yang bersangkutan memenuhi syarat. Alhamdulillah, ternyata yang bersangkutan tidak diterima. Ini menunjukkan seleksi dilakukan secara obyektif, ketat, dan tanpa ada titipan,” kata Muhadjir di Jakarta pada Senin, 10 Juli 2023.

MTsN 1 Pati Kirim Tiga Siswa ke Thailand untuk Olimpiade Matematika Internasional

Menurut mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu, apa yang dilakukan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dengan membuat program Sekolah Staf Presiden bisa menjadi bagian dari revolusi mental di Indonesia. Terlebih, proses perekrutan dilakukan dengan adil dan benar-benar berdasarkan kompetensi.

“Seandainya semua proses seleksi di Indonesia berjalan seperti di SSP, ini akan menjadi gerakan revolusi mental,” ujar Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut. 

Jangan Ragu Masukkan Anak ke PAUD Bun, Ini 5 Manfaat Pentingnya

Sementara Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko komitmen akan melakukan proses seleksi program SSP. Menurut dia, semua harus dilakukan berdasarkan standar yang sudah ditetapkan, termasuk untuk kualifikasi peserta.

“Dalam prosesnya saya selalu mengawasi tim SSP ini, untuk tetap menjalankan proses sesuai standarnya,” jelas dia.

Diketahui, dari 66.139 peserta yang mendaftar Sekolah Staf Presiden (SSP) Pertamina 2023, hanya 35 orang yang dinyatakan lolos seleksi dan menjadi bagian dari SSP. 

Proses seleksi dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu tahap administrasi dimana tim SSP mengecek seluruh dokumen calon peserta. Dokumen tersebut diantaranya, daftar Riwayat hidu, tingkat pendidikan, serta pengalaman organisasi dan latar belakang profesi.

Selanjutnya, tahap dilakukan seleksi esai yang dilanjutkan dengan seleksi wawancara oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden. Saat ini, 35 peserta SSP Pertamina 2023 masih mengikuti berbagai kegiatan di lingkungan Istana Negara. Pelaksanaan SSP Pertamina akan berakhir pada Jum’at, 14 Juli 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya