PAN Sosialisasi Hidup Sehat ke Masyarakat Guna Cegah Stunting

Ilustrasi pencegahan stunting
Sumber :
  • vstory

JakartaPartai Amanat Nasional (PAN) melakukan sosialisasi dengan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas) sebagai bentuk untuk membantu masyarakat agar menjadi sehat dan produktif. 

Cerita Zulhas Sempat Tolak Gibran Jadi Cawapres Prabowo, Maunya Erick Thohir

Tak hanya itu, PAN juga menggelar sosialisasi tersebut demi menjadikan masyarakat Indonesia memiliki fisik dan jiwa yang sehat dan produktif. Hal tersebut akan turut berperan dalam upaya memajukan bangsa.

“Kami mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan pola Germas. menjadikan masyarakat yang sehat kuat dan produktif dan terhindar dari berbagai penyakit,” ujar Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PAN Dapil Banten III, Muhammad Rizal kepada wartawan, Senin 24 Juli 2023.

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Zulhas: Bagus Banget, Kita Dukung

Ilustrasi stunting

Photo :
  • Direktorat P2PTM Kemenkes

Kemudian, PAN juga menggelar acara tersebut dalam menyehatkan fisik masyarakat, acara itu juga bertujuan untuk mendorong peningkatan kualitas gizi di masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar dapat memberantas stunting yang mempengaruhi kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan.

Heran dengan Gugatan PAN, Suhartoyo Tanya Ketua KPU: Ada Suara Setengah Enggak?

Salah satu upaya PAN yakni dengan mendorong peningkatan anggaran BKKBN terutama untuk mengatasi stunting. Dengan begitu program BKKBN akan lebih mudah terlaksana untuk meningkatkan gizi dan melahirkan generasi yang cerdas.

“Kita akan mendorong, bahkan anggarannya juga kita minta ditambah untuk kebutuhan (penekanan angka stunting),” kata Rizal.

Angka stunting di Indonesia memang masih cukup besar. Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia menyentuh angka 21,6%, turun dibandingkan tahun sebelumnya yakni di angka 24,4%.

Meski menurun, angka tersebut masih tinggi berdasarkan standar WHO yang berada di bawah 20%. Terlebih, Indonesia mempunyai target prevalensi stunting pada tahun 2024 hanya sebesar 14%, sehingga perlu dilakukan sosialisasi secara masif kepada masyarakat.

“Saya juga mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya