Tanggapi Beda Hasil Soal Kualitas Udara di Depok, Wali Kota: Kita Pakai Alat dari KLHK

Wali Kota Depok, Mohammad Idris.
Sumber :
  • VIVA/Galih Purnama.

Depok – Wali Kota Depok Mohammad Idris menanggapi perihal penilaian kualitas udara di Depok berdasarkan Air Quality Index (AQI) US. Menurutnya, hasil tersebut berbeda dengan penilaian berdasarkan alat ukur Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Viral Video Aksi Maling Curi Spion Mobil, Ada Cara Mencegahnya

“Tidak sama (dengan AQI US). Kita selalu pakai alat yang sudah diberikan dari Kementerian LH  untuk mengukur udara di Depok,” katanya, dikutip Minggu, 27 Agustus 2023.

Ilustrasi kota Depok.

Photo :
  • VIVA/Zahrul Darmawan
Penyewaan Kendaraan Listrik Laris Manis, Total Aset TBS Energi Utama 2023 Naik 5,4 Persen

Alat tersebut dipasang di empat lokasi bebeda. Antara lain di Jalan Margonda, Jalan Raya Sengon, Jalan Juanda dan Jalan Raya Bogor. Dari hasil ISPUnet, diketahui bahwa kualitas udara di Depok masuk kategori sedang.

“Depok sampai sekarang memang dalam kondisi sedang. Tidak sesuai dengan alat yang sudah diberikan. Kita tidak kepada LSM, organisasi survei segala macam, tapi kita kepada kementerian, sebab di mereka adalah induk kita, yang memberikan alat juga mereka. Kalau memang alatnya salah ya kita minta ganti gitu,” ungkapnya.

C3 Aircross Dijual Murah, Citroen Tak Berminat Pasang Target Penjualan

Idris berharap kualitas udara di Depok tidak berubah menjadi lebih buruk. Oleh karenanya perlu upaya berbagai pihak untuk menjaga kualitas udara tetap bagus.

“Mudah-mudahan tidak naik lagi, ekstremnya begitu. Karena ini harus diantisipasi untuk tidak ada kenaikan status dari sedang kepada warning,” harapnya.

Upaya yang dilakukan pihaknya adalah melakukan penghijauan dan penanaman pohon di banyak lokasi. Dengan demikian dapat mengurangi polutan pemicu polusi. Diketahui, tingginya mobilitas kendaraan menjadi penyumbang besar polusi udara.

“Kita lakukan penghijauan, penanaman pohon semua dilakukan seperti itu, khususnya di daerah-daerah yang memang sesuai dengan laporan DKI juga itu ternyata sumbangan dari mobilitas kendaraan yang sangat luar biasa. Jadi prosentasenya itu sampai 50 persen lebih dari kendaraan, dari industri di bawah itu justru, laporannya memang dari mobilitas lalu lintas,” tutupnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya