- VIVA.co.id/Pius Yosep Mali
Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya melantik Marsdya Kusworo sebagai Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas), menggantikan Marsdya Henri Alfiandi yang pensiun. Menhub beralasan penggantian ini lantaran operasi SAR butuh penanganan yang cepat.
"Operasi SAR membutuhkan penanganan yang cepat. Reputasi kinerja Basarnas selama ini sudah diakui, baik di dalam maupun di luar negeri. Saya percaya Marsdya Kusworo mampu melaksanakan amanah ini sekaligus menjawab tantangan Basarnas ke depan yang semakin kompleks," kata Menhub Budi di Gedung Kemenhub, Jakarta Pusat, Rabu, 4 Oktober 2023.
Sejumlah anggota Basarnas Yogyakarta melakukan pengecekan kendaraan operasi SAR di Kantor Basarnas Yogyakarta, Sedayu, Bantul, DI Yogyakarta
- ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Kusworo diketahui sebelumnya menjabat Komandan Sesko TNI. Setelah pelantikan, Kusworo langsung menuju Kantor Pusat Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat untuk mengikuti seremoni penyambutan pimpinan baru di lingkungan Basarnas.
Setelahnya, perwira bintang tiga lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1988 itu langsung memimpin briefing secara hibrid di Ruang Serba Guna Dono Indarto Gedung Basarnas bersama seluruh jajaran pegawai di Kantor Pusat Basarnas dan kepada para pegawai UPT di seluruh Indonesia secara daring.
Anggota Basarnas dan KNKT mencari kotak hitam.
- VIVA.co.id/Dwi Royanto
Sebelumnya, pergantian Kabasarnas tertuang dalam Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/779/VII/2023 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia tertanggal 17 Juli.
Dalam keputusan itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menunjuk Kusworo menggantikan Henri. Belakangan, Henri terjerat perkara dugaan suap proyek pengadaan di Basarnas. Ia telah ditetapkan tersangka oleh Puspom TNI dan ditahan.
Pasca-Pukul Mundur OPM di Kampung Homeyo, Koops TNI Habema Dirikan Sekolah Lapangan untuk Warga
Pembangunan Sekolah Lapangan itu dilakukan untuk menggantikan bangunan SDN Inpres Pogapa yang sebelumnya telah dibakar oleh kelompok separatis OPM Papua
