Mahasiswa IAIN Gorontalo Tewas saat Dikader, Wajah Lebam Bekas Hantaman-Hidung Berdarah

Ilustrasi kantong jenazah. Ilustrasi tewas
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Gorontalo – Seorang mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo bernama Hasan Saputra Marjono tewas dengan penuh luka lebam. Mahasiswa baru berusia 17 tahun itu dilaporkan tewas saat mengikuti pengkaderan di Desa Lompotoo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango.

Longsor Horor Terjang Toraja Utara, 3 dari 9 Orang yang Tertimbun Tewas

Kapolres Bone Bolango AKBP Muhammad Alli mengatakan, bahwa korban sebelum meninggal dunia sempat mengikuti pengkaderan dan mendapat kekerasan fisik atau dianiaya menggunakan sendal.

"Benar, korban sempat mengalami pemukulan. Hasil pemeriksaan awal pemukulan itu menggunakan sendal," kata AKBP Muhammad Alli, saat dihubungi Rabu 11 Oktober 2023.

Daftar Deretan Kampus Besar di Amerika Serikat yang Demo Dukung Palestina

Muhammad Alli menjelaskan, bahwa penganiayaan menggunakan sendal itu dilakukan panitia terhadap korban dengan menghantam di bagian punggung hingga wajah. Hal itu terbukti, lantaran adanya tanda kekerasan yang tampak di tubuh korban berdasar dari foto saat berada di Rumah Sakit Aloe Saboe.

Ilustrasi perkelahian - ilustrasi pengeroyokan - ilustrasi tawuran

Photo :
  • Istimewa
Mayjen Gadungan Nekat Masuk Markas TNI, Fakta-fakta Penyebab Tewasnya Polisi di Mampang

"Ada bekas hantaman di wajah sebelah kiri dan kanan, kemudian bagian punggung sebelah kiri, kemudian tangannya juga ada. Kalau luka itu diketahui saat di rumah sakit Aloe Saboe. Karena disitu ada fotonya sisi bagian punggung ada lebam dan muka korban," ungkapnya

Selain itu, kata Muhammad Alli, bahwa korban tidak hanya luka lebam, ternyata korban juga sempat mengeluarkan darah di bagian hidung. Kemudian,  korban juga sempat mengalami kekerasan fisik lainnya. Seperti, dipaksa push up, lalu kumoto atau berdiri setengah sambil kaki jinjit dengan tangan di depan.

"Hasil pemeriksaan diperoleh kalau ternyata almarhum ini juga sempat mengeluarkan bercak darah. Kemudian, ada juga tindakan berupa tindakan fisik yang mana sala-satu contohnya itu push up habis itu kumoto yang berdiri setengah sambil kaki jinjit tangannya di depan," ungkapnya.

Alli menyebut bahwa pengkaderan yang dilakukan mahasiswa IAIN tersebut tidak memiliki izin. Sebab, kegiatan mereka tak dilaporkan ke kepolisian baik ke polres, polsek hingga pemerintah setempat tidak yang mengetahui jika mahasiswa ini menggelar pengkaderan.

"Mereka memang sama sekali tidak ada pemberitahuan terkait dengan kegiatan pengkaderan ini sampai dengan detik ini kami tangani baik dari Polres dan Polsek atau pun tingkat perangkat desa tidak mengetahui adanya kegiatan pengkaderan yang mereka gelar. Nanti ada yang meninggal baru kami diberi tahu," jelasnya.

Lebih lanjut, Muhammad Alli mengungkap bahwa Hasan Saputra Marjono meninggal dunia saat mengikuti pengkaderan di Desa Lompotoo, Kecamatan Suwawa Tengah, Kabupaten Bone Bolango, pada Minggu 1 Oktober 2023. Akibat dari itu, keluarga dari mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam (HKI) Fakultas Syariah IAIN Gorontalo itu lantas membuat laporan polisi.

Pihak kepolisian yang menerima laporan tersebut lantas melakukan penyelidikan. Dan saat ini pihak kepolisian telah memeriksa 13 saksi dari panitia dan peserta pengkaderan.

"Saat ini, kasus masih kita tangani dan sudah 13 saksi diperiksa. Nanti kita sampaikan lagi hasil penyelidikan kasus ini," terangnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya