Heboh Istri Bupati Trenggalek Novita Hardini Diusir saat Isi Materi di Magetan
- Dok Humas Trenggalek
Trenggalek – Novita Hardini, Movement Manager Garda Transformasi Formal Usaha Mikro (Transfumi) Jawa Timur, kini jadi sorotan. Musababnya, Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek ini merasa diusir oleh salah satu anggota DPRD Jatim saat mengisi materi di SMAN 1 Magetan beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut berlangsung di Aula SMAN 1 Magetan beberapa waktu lalu dalam rangka 'Penerbitan 1000 Nomor Induk Berusaha (NIB)'. Novita Hardini memberikan materi, namun hanya beberapa menit langsung dipotong oleh salah satu oknum dari Dinas Koperasi dan UMK Provinsi Jatim. Isu berkembang, ada tekanan dari salah satu anggota DPRD Jatim.
Novita juga curhat soal itu akun Instagramnya, @novitamochamad. “Kenapa saya harus bersuara, karena saya sebagai penggerak perempuan sejak 2018, selalu menggerakkan masyarakat tanpa apakah saya harus mendapatkan sebuah kursi atau jabatan,” tulis Novita di akun Instagramnya dikutip VIVA pada Kamis, 23 November 2023.
Bila pun tak bikin nyaman, sebagai Movement Manager Garda Tranfumi Provinsi Jatim, Novita mengucapkan permohonan maaf kepada Garda Transfumi Jatim, apabila kedatangannya di Kabupaten Magetan tak bikin nyaman, kendati niatnya untuk menyapa dengan tulus.
Novita mengakui bahwa saat ini dirinya tengah berjuang di ranah politik sebagai perwakilan kaum perempuan. Novita menyebut itu adalah bagian dari perjuangannya sebagai perempuan yang berjuang untuk melayani masyarakat.
Ia menyebut peristiwa yang dialaminya itu menandakan bahwa dinamika politik di negeri ini sedang tidak baik-baik saja. "Saya rasa itu sangat-sangat tidak etis. Saya pribadi, Novita Hardini tidak pernah menggunakan teman teman Transfumi Jatim sebagai alat untuk mensukseskan kepentingan pribadi saya," paparnya.
Novita mengaku, Garda Tranfumi dibentuk oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI dengan menggunakan anggaran negara. Dibentuk supaya bisa mendampingi UMKM hingga ke pelosok negeri, membantu dan menjadi mitra strategis bagi seluruh dinas di wilayah masing-masing.
"Saya tidak pernah melihat itu sebagai kader pribadi saya untuk menyukseskan lagi-lagi kepentingan pribadi saya. Siapapun bisa berkontestasi, namun ingat persaingannya harus sehat," tandasnya.
Mengalami tekanan seperti itu, suami dari Novita yang juga Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengaku tidak mau ambil pusing. Hal yang pasti, dia membela dan mendukung istrinya untuk tetap berjuang untuk menggerakkan UMKM perempuan.
Menurut Arifin, kejadian tak mengenakkan itu adalah tantangan yang justru akan menambah kuat Novita dalam berjuang. "Saya memberikan penguatan dan support kepada Bunda Novita agar tidak kapok dalam memperjuangkan UMKM perempuan," ujar Arifin saat dikonfirmasi wartawan.