Jokowi Cek Proses Pengolahan Sampah di TPST Cilacap

Presiden Joko Widodo saat meninjau TPST RDf Cilacap.
Sumber :
  • ANTARA/HO-Sekretariat Presiden

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Refused Derived Fuel (RDF) Cilacap di Kabupaten Cilacap, Provinsi Jawa Tengah, Selasa, 2 Januari 2024. Jokowi ingin mengecek proses pengolahan sampah menjadi produk bahan bakar.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap, Sri Murniyati mengatakan sampah yang terolah di TPST tersebut berasal dari 14 kecamatan di Cilacap. Menurut dia, Cilacap ada 24 kecamatan dan sampah yang terolah di tempat tersebut asalnya dari 14 kecamatan.

“Mesin RDF yang ada di TPST memiliki kapasitas pengolahan sampah hingga 200 ton. Namun, saat ini belum dimaksimalkan sehingga baru 150 ton per hari yang terolah,” kata Sri melalui keterangannya pada Selasa, 2 Januari 2024.

Dari 150 ton sampah itu, kata Sri, yang diolah di TPST mampu menghasilkan produk pengganti bahan bakar atau batu bara hingga 60 ton per hari. Adapun produk tersebut kemudian dimanfaatkan untuk bahan bakar tungku pembakaran bagi pabrik semen. “Yang jadi produk RDF 60 ton per hari dapat diproduksi,” ujarnya.

Presiden Jokowi melakukan groundbreaking di IKN

Photo :
  • Setpres

Ia menjelaskan pembangunan TPST RDF Cilacap tersebut dilaksanakan mulai tahun 2017 hingga 2018. Sementara, kata dia, biaya pembangunan TPST tersebut menghabiskan anggaran hingga Rp84 miliar.

“Debfan pendanaan sharing dari anggaran Kementerian PUPR senilai Rp27 miliar untuk infrastruktur bangunan—gedung, Rp44 miliar dana dari Danida dilewatkan Kementerian Lingkungan Hidup, Pemerintah Provinsi Jawa Tengan senilai Rp10 miliar, Pemkab Cilacap Rp3 miliar untuk pembebasan tanah,” ujarnya.

Dalam kegiatan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, dan Pj Bupati Cilacap Awaluddin Muuri.

Hadiri Qatar Economic Forum, Prabowo Ungkap Hal yang Jadi Prioritas di Pemerintahannya
Ketua Baleg DPR RI, Supratman Andi Agtas

Isu Tambah Kementerian, di DPR Semua Fraksi Setuju Jumlah Kementerian Tidak Dibatasi

Terkait penambahan kementerian, ini mencuat setelah kabarnya pemerintahan baru, di bawah Prabowo-Gibran, akan menambah kementerian pada pemerintahannya nanti, menjadi 40.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024