Honor Petugas KPPS Dibawa Kabur, Ahmad Sahroni: Polri Harus Berantas Judi Online

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni
Sumber :
  • YouTube DPR

Jakarta - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni mengaku prihatin adanya aksi Bendahara Panitia Pemungutan Suara (PPS), MH (23) yang membawa kabur uang ratusan juta rupiah untuk honor Anggota KPPS di Kelurahan Batu Piring, Kecamatan Paringin Selatan, Kalimantan Selatan.

Judi Slot Higgs Domino dan Royal Dream Dibongkar Polisi, Omzetnya hingga Rp 30 Miliar

Sedihnya lagi, kata Sahroni, uang honor Anggota KPPS itu dari ratusan juta dan tersisa hanya Rp 17 juta digunakan pelaku untuk judi online.

“Kejadian KPPS membawa kabur uang honor timnya ini sangat bikin miris. Kasihan seluruh tim capek-capek kerja siang malam jadi petugas KPPS, namun honornya langsung ludes gara-gara judi online,” kata Sahroni di Jakarta pada Selasa, 20 Februari 2024.

Prabowo Gandeng PKB dan Nasdem, Gibran: Ini Bukan Meninggalkan PDIP

Untuk itu, Sahroni meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, serta Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, untuk bergandengan tangan berantas judi online. Karena sudah banyak yang terkena dampak, terutama masyarakat miskin.

“Saya minta semua pihak baik itu Polri, Kominfo, dan lainnya, bahu-membahu berantas judi online ini. Banyak yang sudah hilang akal dan kewarasan karena judi online ini. Korbannya masyarakat miskin hingga KPPS,” ujar Bendahara Umum Partai Nasdem ini.

Gerindra Pastikan Prabowo Tak Bicara Kursi Menteri saat Bertemu Surya Paloh

Kata Sahroni, judi online ini sudah merusak kehidupan masyarakat terutama mereka yang pecandu akan menghalalkan segala cara untuk terus bermain. Misalnya, kata dia, masyarakat nekat utang sama tetangga, tega membawa kabur uang KPPS hingga melakukan perbuatan kriminal. Makanya, aparat harus tindak tegas judi online ini.

“Ini memang sudah seperti penyakit, apalagi bagi mereka yang kecanduan. Ada yang tega nilep duit KPPS, ada yang nekat ngutang sama tetangga, ada yang nekat berbuat kriminal, macam-macam pokoknya. Mereka ini rata-rata masyarakat ekonomi kelas bawah, kadang buat hidup pun pas-pasan sebetulnya. Jadi tolong aparat lebih galak berantas situs judi online. Ini enggak akan pernah selesai selama situsnya masih bisa diakses,” pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya