Dedi Dicari Warga Sekampung Dikira Hilang di Hutan Sagu, Ternyata Ikut Mobil Pemuat Pasir
- tvOne/Erdika
Kendari - Seorang pria bernama Dedi, warga Kelurahan Labibia, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, dikabarkan hilang oleh keluarganya di kawasan hutan sagu Labibia. Warga sekampung pun dikerahkan untuk mencari pria 30 tahun tersebut.
Pihak keluarga melaporkan Dedi hilang pada Minggu, 10 Maret 2024, pukul 14.00 Wita. Dedi terakhir keluar rumah dari rumah hendak menuju kebun sagu. Biasanya korban sore hari sudah kembali ke rumah, tapi tak kunjung pulang hingga malam hari.
"Kemarin siang itu korban keluar dari rumah dengan tujuan kebun sagu, kebiasaan korban kembali dari kebun sekitar pukul 17.00 Wita, namun karena tak kunjung pulang, keluarganya melapor ke kami," Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Kendari, Muhammad Arafah, dikutip Selasa, 12 Maret 2024
Tim SAR gabungan bersama warga melakukan pencarian terhadap korban hilang
- tvOne/Erdika
Arafah mengatakan pihak keluarga itu sempat menduga jika korban ini hilang saat memancing di rawa dekat kebun sagu.
"Korban diduga awalnya pergi memancing dikarenakan alat pancing di rumah sejumlah 2 unit tersisa hanya 1 mengingat di hutan sagu terdapat rawa," ujarnya
Selanjutnya, pihak keluarga mengerahkan warga sekampung dibantu tim SAR melakukan pencarian Dedi di wilayah hutan sagu. Terlihat puluhan warga bahkan membawa kentongan yang dipukul dalam hutan kemudian berjalan menyisiri aliran sungai yang diduga tempat korban memancing ikan.
Namun, setelah warga sekampung berjam-jam melakukan pencarian ternyata korban telah kembali ke rumah.
"Tiba-tiba ada mobil datang dan parkir depan rumah tengah malam. Ternyata di mobil itu ada Dedi yang baru saja pulang usai mengikuti temannya membawa material pasir di Kendari," ungkapnya.
Dengan ditemukannya korban tersebut dalam keadaan selamat, maka operasi SAR terhadap satu orang yang dinyatakan hilang dalam hutan dinyatakan selesai dan ditutup.
Laporan: Erdika/tvOne Kendari
Bangun Kota Hutan, Badan Otorita IKN Gelar Konferensi Internasional
Otorita IKN mengungkapkan, konferensi ICFC akan menjadi ajang bagi para akademisi, peneliti, aktivis dan praktisi yang berasal dari 12 negara.
