Sambut Ramadan di Kolam Raja Solo

Ritual Padusan, kolam peninggalan Raja Solo, Jawa Tengah
Sumber :
  • Fajar Sodiq (VIVAnews)

VIVAnews - Padusan atau mandi bersama, merupakan ritual atau penyucian diri yang dilakukan masyarakat Surakarta dan Solo, Jawa Tengah setiap tahunnya menjelang bulan suci Ramadan.

Komplek pemandian yang terletak di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini, mulai ramai diserbu pengunjung. Tidak sedikit yang datang dari daerah luar Surakarta dan Solo seperti Yogyakarta, Surabaya, Bandung atau bahkan Jakarta.

Mereka meyakini, kolam pemandian yang hingga kini masih terlihat jernih merupakan peninggalan raja-raja Solo. Di Jawa, padusan sangat identik dengan mandi di tempat-tempat yang dikeramatkan atau peninggalan penyebar agama Islam.

Kolom yang bernama 'Umbul Pengging' itu, merupakan kolam yang dibuat semasa Raja Solo, Pakubuwono X. Tempat pemandian ini biasanya dipakai sebagai tempat peristirahatan dari raja dan kerabat Keraton Kasunanan Surakarta. Umbul ini terdiri dari tiga kolam, yakni Umbul Ngabean, Umbul Temanten dan Umbul Duda.

Air kolam tersebut bersumber dari mata air di daerah tersebut. Air ini tidak pernah habis meskipun pada musim kemarau sering diambil. Pada zaman dulu kompleks umbul ini hanya khusus dipergunakan untuk kalangan raja dan kerabatnya. Namun, sekarang telah dibuka untuk masyarakat umum.

Kepala UPT Wisata Budaya Ziarah Pengging, Sri Waliyanto Isharyanto mengatakan setiap kali memasuki bulan Ramadan, Umbul Pengging selalu diserbu oleh ribuan masyarakat. Baik, yang datang dari Boyolali, Solo, Sukoharjo maupun dari luar kota lainnya.

"Sejak pagi dibuka pukul 08.30 WIB, pengunjung sudah mulai berdatangan. Berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, jumlah pengunjung mencapai ribuan orang,"  kata dia kepada VIVAnews.com, Selasa, 10 Agustus 2010.

Para pengunjung biasanya menyerbu Umbul Ngabean dan Umbul Temanten sebagai tempat ritual padusan. Sedangkan, Umbul Duda kurang diminati. "Ya, memang ukuran Umbul Ngabean dan Temanten lebih besar. Selain itu, juga bekas pemandian raja-raja," sebutnya.

Kasus Mayat Bayi Dibuang Sang Ayah di Tanah Abang, Polisi: Hasil Aborsi Digugurkan di Hotel

Meski demikian, dia mengimbau masyarakat yang mengunjungi pemandian tidak menjadikan lokasi itu sebagai tempat untuk persembahan. Dikhawatirkan akan menimbulkan kemusyrikan atau yang disebut dalam ajaran Islam menyekutukan atau menyembah selain Allah SWT. (adi)

Laporan: Fajar Sodiq | Solo

Zaidul Akbar.

Terpopuler: Zaidul Akbar Bocorkan Resep Kaldu Ajaib hingga Fakta-fakta Unik Tentang Uzbekistan

Zaidul Akbar lagi-lagi membocorkan resep rahasia sehat. Kabar ini jadi salah satu artikel terpopuler di kanal Lifstyle. Artikel apalagi yang menjadi perhatian pembaca?

img_title
VIVA.co.id
30 April 2024