- KPK.go.id
Jakarta – Beredar kabar Jaksa Penuntut Umum dari Komisi Pemberantasan Korupai (KPK) diduga melakukan pemerasan terhadap seorang saksi. Dari dugaan pemerasan itu, oknum jaksa itu kabarnya dapat keuntungan hingga Rp3 miliar.
Informasinya, kabar pemerasan itu sudah diadukan ke Dewan Pengawas (Dewas) KPK. Pihak pimpinan KPK pun buka suara terkait kabar pemerasan tersebut.
Seorang petugas sedang membersihkan logo Gedung KPK di Jakarta (Foto ilustrasi)
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengatakan sampai dengan saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi dari Dewas KPK soal informasi tersebut. Ia menyebut masih menunggu informasi itu.
"Kami belum menerima konfirmasi ataupun laporan dari Dewas. Jadi, kami akan menunggu," ujar Ghufron di gedung merah putih KPK, Kamis 28 Maret 2024 malam.
Bahkan, kabar yang beredar, dugaan pemerasan yang dilakukan jaksa itu sudah naik ke tahap penyelidikan. Tapi, Ghufron menyebut belum mendengar informasi itu dari tim jaksa.
“Semua proses dari Dewas dari PLPM untuk kemudian naik ke lidik itu pasti dipaparkan di pimpinan. Kami belum menerima itu,” ucap Ghufron.
Dia hanya bilang lembaga antirasuah bakal menelusuri kebenaran kabar tersebut. KPK tak mau ada duri dalam lembaganya.
“Kami juga akan cek ke SDM (sumber daya manusia), apa dasarnya,” tuturnya.
