Kapolri Sebut Fenomena War Takjil Pertanda Ekonomi di Tanah Air Baik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Sumber :
  • dok Polri

Jakarta -- Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyebutkan ekonomi dunia saat ini sedang tidak baik hingga beberapa negara resesi.

"Kondisi perekonomian negara-negara di dunia yang juga sedang tidak baik-baik saja dan bahkan beberapa negara maju saat ini sedang mengalami yang namanya resesi," katanya saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa bersama TNI-Polri, Selasa 2 April 2024.

Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ini mengatakan, dampak dari resesi itu adalah nilai mata uang jadi rendah. Menurut dia, harga-harga tinggi dan daya beli masyarakat jadi turun.

"Di beberapa negara kita lihat mulai banyak muncul orang berebut antre untuk mendapatkan bagian makanan karena tidak sanggup untuk membeli. Termasuk juga banyak orang yang kemudian harus tinggal di luar rumah karena memang dia tidak mampu untuk menyewa apalagi memiliki rumah," katanya.

Kapolri

Photo :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Meski begitu, eks Kapolda Banten ini bersyukur krisis ekonomi hingga resesi tak terjadi di Tanah Air. Dia sempat menyinggung fenomena 'War Takjil' jelang buka puasa. Hal ini menurutnya menandakan bahwa ekonomi di Indonesia baik.

"Mungkin saat ini justru yang terjadi dan sering muncul di TV yang terkenal malah 'War Takjil'. Artinya rebutan belanja takjil, artinya ekonomi masyarakat Indonesia saat ini alhamdulillah Tuhan sayang pada bangsa kita," kata dia.

Ketegangan Geopolitik hingga Inflasi di Bawah Ekspektasi, OJK: Stabilitas Keuangan RI Masih Terjaga 
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Prabowo Targetkan Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Menko Airlangga Ungkap Sektor yang Bakal Digenjot

Presiden terpilih Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa dia optimis ekonomi Indonesia mampu tumbuh hingga 8 persen dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024