Ini 3 Peristiwa Penting dalam Perayaan Hari Waisak

Potret Hari Raya Waisak tahun 2022 di Candi Borobudur
Sumber :
  • Instagram @borobudurpark

VIVA – Seluruh umat Buddha di seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak setiap tahunnya pada purnama di bulan Waisak. Tahun ini, Hari Raya Waisak 2568 BE jatuh pada Kamis, 23 Mei 2024. 

Gus Yahya Sebut Klaim MUI soal Salam Semua Agama merupakan Ibadah Tidak Tepat

Nama "Waisak" berasal dari dua bahasa yaitu "Vaisakha" dalam bahasa Sansekerta dan "Vesakha" dalam bahasa Pali, yang berarti bulan dalam kalender Buddhis. Sementara, dalam kalender Masehi, biasanya perayaan ini jatuh pada akhir April, Mei, atau awal Juni.

Tiga Peristiwa Penting dan Trisuci Waisak

KAI: Data Per 26 Mei Terjadi Lonjakan Penumpang 23 Persen, 20 Kereta Ditambah

Rangkaian Perayaan Tri Suci Waisak di Sejumlah Daerah Indonesia

Photo :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

Bagi umat Buddha, Waisak dikenal sebagai Hari Raya Trisuci Waisak karena memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddharta Gautama. Berikut tiga peristiwa penting yang diperingati selama perayaan Waisak, dihimpun dari laman Kemenag:

Selama Liburan Waisak 2024, KAI Sumut Catat 25.497 Tiket Ludes Terjual

1. Kelahiran Bodhisattva Siddharta Gautama

Siddharta Gautama lahir di Taman Lumbini pada tahun 623 SM. Peristiwa ini menandai awal dari perjalanan spiritualnya yang akan membawa kebijaksanaan dan pencerahan bagi banyak orang di seluruh dunia.

2. Pencapaian Penerangan Sempurna

Siddharta Gautama mencapai Penerangan Sempurna di Bodh Gaya pada tahun 588 SM. Setelah mencapai pencerahan, ia menjadi Buddha dan mulai mengajarkan Dhamma kepada para pengikutnya, yang kemudian menyebar ke seluruh dunia.

3. Wafatnya Buddha Gautama (Maha Parinibbana)

Buddha Gautama wafat di Kusinara, meninggalkan ajaran yang terus hidup dan berkembang hingga saat ini. Peristiwa ini dikenal sebagai Maha Parinibbana dan merupakan momen refleksi bagi umat Buddha untuk menghargai ajaran Buddha.

Apa Saja Persiapan dan Kegiatan Menyambut Waisak?

Perayaan Waisak

Photo :
  • ANTARA/ Wahyu Putro A

Menyambut Waisak, umat Buddha sering mengadakan berbagai kegiatan seperti membersihkan vihara, berziarah ke makam leluhur, dan membersihkan makam pahlawan. Pada saat Hari Waisak, umat Buddha melaksanakan puja saat detik-detik purnama. Selain itu, kegiatan lomba atau pentas kesenian juga sering diadakan untuk memeriahkan perayaan ini.

Keteladanan Buddha Gautama

Puja Bakti Waisak di Candi Jiwa, Karawang

Photo :
  • Antara/ M Ali Khumaini

Keteladanan Buddha Gautama ditunjukkan sejak beliau terlahir sebagai Petapa Sumedha pada masa kehidupan Buddha Dipankara. Petapa Sumedha bertekad untuk menjadi Buddha pada masa selanjutnya. Ketika waktunya telah tiba, Siddharta Gautama terlahir di bumi untuk terakhir kalinya demi menyempurnakan parami. 

Setelah mencapai Penerangan Sempurna, Buddha mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan Dhamma dan membentuk Sangha. Menjelang wafat, beliau berpesan, "Oh para Bhikkhu, segala sesuatu tidak kekal adanya, berjuanglah dengan kewaspadaan" (Maha Parinibbana Sutta).

Kisah hidup Buddha Gautama mengajarkan kita tentang perlunya perjuangan dan ketekunan. Umat Buddha yang menyambut Waisak dengan penuh kesadaran dan meneladani sifat-sifat luhur Buddha akan mampu memaknai arti Waisak yang sesungguhnya. Penghormatan atau puja tertinggi pada Buddha adalah dengan melaksanakan Dhamma dalam berbagai segi kehidupan, baik dalam kehidupan sehari-hari, beragama, berbangsa, maupun bernegara.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya