150 Ribu Anak Korban Kekerasan dan Pelacuran

VIVAnews - Sepanjang tahun 2008, sedikitnya 150.000 anak di Indonesia menjadi korban pelacuran, kekerasan dan pornografi. Lebih dari setengahnya adalah anak yang tinggal di Jakarta. Dari seluruh kekerasan yang dialami anak Indonesia kebanyakan dilakukan oleh orang terdekat mereka.

Ketua Komisi Analisis Standar dan Pelayanan Komnas Anak Rooshen Ilyas mengatakan, berdasarkan data pelanggaran hak anak 2008 yang dihimpun dari berbagai sumber, 70 persen anak yang menjadi korban berusia antara 14-16 tahun. Kejahatan yang menimpa mereka bervariasi dari sindikat pelacuran, pedofilia, dan pornografi.

"Pelacur anak di Kota besar Indonesia mencapai angka ribuan orang. Di Jakarta diperkirakan sekurangnya ada 10.000 pelacur," ujar Ilyas.

Di Jakarta jumlah mereka kebanyakan masih di bawah umur ketika menjadi korban kekerasan fisik maupun kekerasan seks. Sedangkan di kota Medan, Sumatera Utara setidaknya ada 2.000 pelacur anak.

Ilyas menambahkan problem maraknya pelacuran di Jakarta bukan hanya karena kemiskinan semata, tapi karena gaya hidup. Itu karena banyaknya tontonan anak yang menyuguhkan sesuatu yang serba instan.

Pemerintah harusnya serius terhadap masalah ini. Salah satunya dengan memberikan ketegasan untuk melakukan kontrol terhadap acara televisi dan iklan rokok.

Mengenal Lebih Dekat City Store Pertama Hyundai
Advisor Senior Bidang Pengelolaan dan Assesmen SDM OJK Anto Prabowo.

Perlindungan Konsumen Punya Dampak Positif ke Kinerja Keuangan Bank, Begini Penjelasannya

Advisor Senior Bidang Pengelolaan dan Assesmen SDM Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Anto Prabowo menyebut manfaat aspek perlindungan konsumen dongkrak kinerja bank.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024