Pesan Yudhoyono di Tahun Baru Islam:

Perubahan Tidak Bisa dengan Cara Revolusioner

VIVAnews - Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1430 Hijriyah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak semua pihak untuk melakukan perubahan di segala sisi kehidupan secara bertahap. Maka itu, semua pihak diminta bersatu untuk melakukan pembangunan dan mengatasi krisis global.

"Perubahan pula tidak bisa dilakukan dengan cara revolusioner, yang tepat adalah perubahan secara bertahap," kata Yudhoyono dalam acara Tabligh Akbar 1 Muharram 1430 Hijriyah, di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Selasa, 30 Desember 2008.

Menurut Presiden, perubahan yang diharapkan adalah yang perubahan yang seimbang dari segala bidang kehidupan. Sebab, kalau perubahan tidak seimbang maka akan menimbulkan persoalan yang fundamental.

"Kita semua harus memiliki keyakinan bahwa negara ini bisa menjadi negara yang maju. Mari kita bangun keyakinan ini, sehingga menjadi bangsa yang mandiri dan mempunyai daya saing," ujar Yudhoyono.

Selain itu, semua elemen harus bersatu melangkah bersama dan bekerja keras untuk mewujudkan bangsa yang sejahtera. Memang, lanjut Yudhoyono, ada kalanya perubahan itu perlu lebih cepat dan memerlukan waktu. "Yang pasti pemerintah terus melakuakn perubahan yang lebih baik dan pembangunan yang seimbang," tegasnya lagi.

Presiden juga mengajak agar semua elemen melakukan melakukan pembangunan di saat krisis. Sebab, pembangunan di saat krisis ini merupakan agenda yang harus terus dijalankan sampai Indonesia menjadi negara yang makmur.

"Tahun depan, kita harus bersama-sama mengatasi dampak dari resesi keuangan global ini. Pemerintah tentunya, akan melakukan langkah-langkah yang semestinya," imbau Presiden.

Apa Itu Zodiak? Definisi, Jenis, Sifat, dan Karakter Tanggal Lahir Anda!