- VIVAnews/ Tri Saputro
VIVAnews - Terdakwa kasus dugaan teroris Abu Bakar Ba'asyir yang juga pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid akan kembali menjalani persidangan. Pengamanan jelang sidang yang akan mendengarkan keterangan saksi lewat telekonferensi itu juga masih dijaga ketat.
Pantauan VIVAnews.com, jumlah petugas pengamanan hari ini di gedung Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Senin 14 Maret 2011, tidak jauh berbeda dengan pengamanan sidang sebelumnya.
Pada sidang sebelumnya, Ketua Majelis Hakim Herri Swantoro mengatakan jumlah petugas keamanan mencapai 2.000 orang. Jadi, kata majelis hakim, para saksi tidak perlu khawatir untuk menghadiri sidang.
Informasi dari Polres Jakarta Selatan, jumlah pengamanan saat ini mencapai 1.667 orang, yang terdiri dari 1.430 anggota polisi dan 237 personel TNI.
Terlihat dua unit mobil meriam air atau watercanon, empat mobil lapis baja barracuda, dan mobil satuan Gegana bersiaga di dalam gedung pengadilan. Sementara, pantauan VIVAnews.com, penembak jitu juga sudah bersiaga tepat di depan gedung persidangan.
Penembak jitu yang menggunakan baju hitam dan berompi cokelat itu terlihat di satu titik, yakni di atas toko bangunan depan gedung pengadilan. Menurut informasi, masih ada empat titik lain yang dijaga sniper atau penembak jitu. Arus lalu lintas dari arah Cilandak dan Kemang sedikit tersendat.
Rencananya, hari ini persidangan akan mendengar keterangan tiga saksi lewat telekonferensi. Tiga saksi itu khawatir bertemu langsung Ba'asyir. Mereka hanya bersedia memberi keterangan jarak jauh.
Jaksa mendakwa Ba'asyir dengan tujuh pasal berlapis dalam undang-undang pemberantasan tindak pidana terorisme. Ancaman hukuman paling berat adalah hukuman seumur hidup atau hukuman mati. (umi)
Ini pentingnya Energi Hijau dan Lingkungan Terlindungi untuk Masa Depan
Pembangunan ekosistem energi hijau di Indonesia bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan energi saat ini, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang berkelanjutan.
