- Wima Saraswati/VIVAnews
VIVAnews - Gubernur Bali I Made Mangku Pastika melakukan refleksi perjalanan otonomi daerah, Hari Otonomi Daerah di Bali, 19 April 2011. Mangku Pastika menilai otonomi daerah masih dipengaruhi berbagai macam kepentingan.
Kepentingan itu pun dirasakan Mangku Pastika beragam, dari politik, ekonomi, sosial, hingga budaya.
"Pasang surut pelaksanaan otonomi daerah dipengaruhi dinamika politik, ekonomi, dan sosial. Berbagai permasalahan tata kelola pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan muncul sejalan dengan perkembangan global yang sangat cepat," kata Mangku Pastika di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar, Bali.
Tapi mantan Kapolda Bali ini mengaku optimis implementasi konsep otonomi daerah untuk mempercepat tercapainya kesejahteraan rakyat dapat berjalan lancar. Karena itu dia mengingatkan pentingnya tata-kelola pemerintahan yang baik.
"Pengelolaan manajemen publik secara transparan dan akuntabel. Dengan membuka ruang partisipasi publik sebesar-besarnya," ucap Mangku Pastika.
Pemerintah pun harus memosisikan diri sebagai pelayan masyarakat. "Itu kunci untuk mensukseskan otonomi daerah," ucapnya. (eh)
Laporan: Bobby Andalan | Denpasar