Polisi Buru Pelaku Penyekapan TKW Cirebon

Para tenaga kerja perempuan Indonesia di penampungan
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Lima perempuan asal Cirebon, Jawa Barat, disekap di Jakarta sejak 30 Mei 2011, setelah diimingi kerja di perusahaan katering. Kelima perempuan dari Kampung Arganusa, Cirebon itu adalah Komariah, Rokiyah, Rokimah, Titin, dan Opa.

Hingga saat ini belum diketahui nasib lima perempuan tersebut. Belum ada tindakan apapun yang dilakukan kepolisian. Polresta Cirebon hanya bisa berjanji membebaskan lima perempuan korban praktek jual-beli manusia (trafficking) itu.

"Saya sudah memerintahkan KBO Reskrim untuk segera berangkat  ke Jakarta untuk membebaskan para korban yang disandera. Kami juga sedang memburu 3 orang pelaku yaitu pihak sponsor yang membawa para korban ke Jakarta," kata Kepala Polresta Cirebon AKBP Asep Edi Suheri, kepada Vivanews.com, Sabtu, 11 Juni 2011.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Sosial Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kota Cirebon, Maemunah, mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Polresta Cirebon dan Kementerian Sosial untuk membebaskan para korban trafficking tersebut.

"Selain dengan Polisi, kami pun sudah berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat Kementerian Sosial di Jakarta," ujar Maemunah.

Sebelumnya, lima perempuan korban trafficking itu dijanjikan kerja di Katering Jakarta, oleh pelaku bernama Jojo. Namun, kenyataannya para korban malah hendak dipekerjakan ke luar negeri. Kelima korban tidak bisa pulang, keluarganya pun melaporkan kasus tersebut kepada Polresta Cirebon, Kamis lalu, 9 Juni 2011.

Mereka dikabarkan berada di penampungan PT Alvira Perdana Jaya, Jalan Komodor, Halim Perdana Kusumah No 19 A, Jakarta Timur. Lima wanita tersebut, tidak bisa pulang, kecuali bersedia menjadi tenaga kerja wanita (TKW) atau keluarganya mengganti dengan uang tebusan.

Menurut Fatimah, kakak korban Komariah, kelimanya tidak bisa keluar karena sebagai jaminan. “Jojo membawa kabur uang PT sejumlah Rp18 juta. Jadi kelima korban dijual sama Jojo,” katanya.

Sebelumnya, lanjut Fatimah, kelimanya ditawari Jojo kerja katering selama dua hingga tiga hari di Jakarta, dengan iming-iming mendapat gaji Rp2 juta per bulan.

Komariah diajak Titin, yang kemudian dikenalkan dengan Jojo. Komariah tergiur tawaran itu. Mereka berangkat Senin malam, sekitar pukul 12 malam dengan Mobil Avanza berwarna hijau tua  Nopol E 1391 YF. "Saat saya minta lihat KTP-nya, untuk sekedar tahu identitasnya, Jojo bilang, apa ibu tidak percaya dengan saya,” katanya.

Jojo adalah warga  Ciwiru, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Sedangkan temannya Jojo bernama Dian, warga Majasem, Kota Cirebon. Kemudian Diri, warga Tengah Tani, dan satu orang lagi tidak dikenal.

Mayat Bayi Ditemukan Terbungkus Kardus di Tanah Abang, Diduga Dibuang Sang Ayah.

Laporan: Reza Putra | Cirebon

Ketua Srikandi PPDI, Nunun Daradjatun Donor Darah

Kasus DBD Naik, PPDI Minta Perempuan RI Ikut Donor Darah

Peringati Hari Kartini, Srikandi Perhimpunan Donor Darah Indonesia (PDDI) mengajak ratusan perempuan melakukan aksi donor darah untuk kemanusiaan, di Sekolah polisi Wanit

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024