- Antara/ Andika Wahyu
VIVAnews - Ketua Pengurus Ketua Umum Pengurus Besar Nahdhlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, mendesak Menteri Komunikasi dan Informatika segera menutup situs yang menyebarkan paham radikalisme. Namun, Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin menilai ulama sendirilah yang harus menentukan mana situs yang dianggap radikal.
"Saya setuju, tapi radikal bagi satu kelompok, belum tentu situs itu radikal bagi kelompok lain," kata Hasanuddin saat dihubungi Rabu 28 September 2011. Sehingga, kata dia, ulama dari berbagai kelompok sebaiknya duduk bersama dan menentukan bagi kepentingan negara.
Di Indonesia, imbuhnya, berkembang banyak aliran ajaran Islam tak jarang menimbulkan gesekan-gesekan sehingga Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri dalam menentukan definisi situs mana yang radikal. "Perbedaan ajaran saja belum bisa diselesaikan, ditambah lagi ini menentukan situs radikal. Saya rasa ulama yang harus mengambil langkah pertama," ungkap politisi asal PDI Perjuangan ini.
Sebelumnya, Said Aqil menilai tindakan radikal yang disyiarkan melalui internet justru akan merusak keamanan dan membahayakan banyak orang, karena "setelah melihat situs porno orang jadi malu, tapi setelah melihat situs radikal orang jadi bersemangat."
Pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Solo, Hayat, juga diketahui sempat mampir di warung internet dan membuka sejumlah situs jihad. Berdasarkan fitur rekam jejak di komputer (history) , situs-situs yang dibukanya antara lain laman Al Qaeda dan Arrahmah.
Namun Pemimpin Redaksi Arrahmah.com, Muhammad Fachri, menegaskan situsnya tidak dimaksudkan sebagai penyemangat aksi bom bunuh diri. Situs Arrahmah, Fachri melanjutkan, bisa diakses oleh siapapun.
"Arrahmah adalah situs rujukan umat Islam dan jihad di seluruh dunia," kata Fachri. "Arrahmah bisa dibuka siapa saja, siapapun. Jangan kemudian dikait-kaitkan," lanjut Fachri. (ren)
Main Series Bareng Nicholas Saputra, Lee Sang Heon Jadi Bisa Masak Orek Tempe
Sebagai infomasi, Nicholas Saputra berperan sebagai Chef Arif yang berada dalam pusaran konflik antara Ha-Joon (Sang Heon Lee) dan Maya (Julia Barretto).
