60 Juta Penduduk RI Minim Akses Air Bersih

Taufan Eko Nugroho Rotorasiko
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews– Aktivitas cuci tangan telah terbukti dapat menimbulkan dampak positif terhadap kesehatan, baik fisik maupun mental. Namun, perlu juga dipikirkan seluruh komponen bangsa bagaimana memberikan akses pelayanan air bersih kepada masyarakat luas.

“Kebiasaan cuci tangan baik untuk menjaga kebersihan dan kesehatan. GPSehat mendukung hal itu. Tetapi kita juga harus memikirkan solusi bagaimana memberikan akses pelayanan air bersih ke masyarakat,” kata Ketua Umum Gerakan Pemuda Sehat (GPSehat), Taufan E.N. Rotorasiko, di Jakarta, Senin, 17 Oktober 2011.

Saat ini, lanjut Taufan yang akrab dipanggil TEN, masih ada 60 juta penduduk Indonesia yang minim akses ke air bersih. Ini berarti air bersih masih menjadi “barang mewah” bagi jutaan warga. “Jadi, buat apa cuci tangan kalau airnya tidak bersih?” dia menambahkan.

Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan, pelayanan terhadap sumber air minum layak di Indonesia cuma 47,71 persen hingga akhir 2009. Sementara fasilitas sanitasi dasar hanya 51,19 persen.

Padahal, target Millennium Development Goals (MDGs) di sektor air minum dan sanitasi dasar pada 2015 adalah mengurangi separuh jumlah penduduk yang tidak memiliki akses terhadap sumber air minum.

Dengan kata lain, dalam kurun kurang dari 4 tahun, sebanyak 68, 87 persen penduduk Indonesia mesti mempunyai akses sumber air minum layak dan sebesar 62,41 persen warga harus memiliki akses terhadap fasilitas sanitasi dasar yang layak. “Butuh keseriusan pemerintah mempercepat penanganan air bersih ini,” ujar Taufan.

Airlangga Sebut Ekonomi Indonesia Masih Untung Meski Masalah Geopolitik Berkecamuk
Ilustrasi gamer/game online.

Pernah Diblokir Kominfo Karena Berpotensi Jadi Judi Online, HGI Hapus Fitur Kirim Koin

Pernah Diblokir Kominfo Karena Berpotensi Jadi Judi Online, HGI Hapus Fitur Kirim Koin

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024