Polri: Korban Tewas Mesuji 9 Bukan 30

tragedi mesuji di lampung
Sumber :
  • tvOne

VIVAnews - Markas Besar Polri kembali merilis perkembangan kasus insiden kerusuhan di Kabupaten Mesuji, Lampung. Polri menerangkan bahwa di daerah itu ada dua peristiwa berbeda. Pertama adalah yang melibatkan PT Silva Inhutani dan PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI). Keduanya adalah kasus bentrokan perusahaan dengan penduduk sekitar.

Peristiwa pertama diawali aksi unjuk rasa terkait penertiban lahan PT Silva Inhutani di register (daerah) 45 Kabupaten Mesuji, Lampung, pada 6 November 2010. Sebelumnya, menurut kepolisian, telah dilakukan sosialisasi kepada warga soal penertiban itu.

"Penertiban mendapat penolakan, warga melakukan perlawanan, bahkan melakukan penyerangan," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Polisi Saud Usman Nasution di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 21 Desember 2011.

Saud melanjutkan, saat itu aksi penertiban dipimpin oleh AKBP Priyo Wira di wilayah Simpang Harun dengan kekuatan 60 personel. Bentrok antara petugas dan warga pun tak terhindarkan.

Dalam bentrok itu, AKBP Priyo terkena bacokan, sehingga petugas melepaskan tembakan dan mengakibatkan satu orang terluka, yaitu Nyoman Sumarya. Kejadian ini menyulut aksi massa yang lebih besar.

"Mereka masuk secara paksa, Kapolres tiba dan bernegosiasi, namun massa tetap anarkis. Kemudian, salah satu tertembak atas nama Made Aksa, luka tembak di perut, akhirnya meninggal," Saud menerangkan.

Menurut Saud, AKBP Priyo Nugraha dan salah satu anggotanya yang melepaskan tembakan sedang diproses menurut hukum disiplin. Mereka dianggap melepaskan penembakan tanpa perintah dari Kapolres sebagai penanggung jawab di wilayah itu.

"Masih dicari pelaku penembakan terhadap Made Aksa, kami akan cek antara proyektil dan senjata, mana yang digunakan dalam penembakan itu," ujarnya.

Peristiwa kedua adalah kasus PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI) yang terjadi di lokasi 36 dan 37 pada 10 November 2011. Insiden ini berawal dari adanya informasi dari petugas keamanan bahwa ada warga yang melakukan penjarahan, yaitu Dani dan Andri.

Petugas lantas melapor ke Polsek di area lokasi PT BSMI, mengevakuasi karyawan dari lokasi, dan mengamankan sepeda motor pelaku yang ditinggal di lokasi. Dalam proses itu, terdapat sekitar 14 anggota Brimob yang ingin membantu dengan mendatangi perusahaan, namun mereka lebih dulu dihadang oleh 100 orang warga. Mereka kemudian mencoba menghalau massa.

Dalam aksi itu tertembak salah seorang warga atas nama Suratno, 21 tahun, asal Tanjung Raya, yang mengakibatkan massa bertambah beringas dan mulai menyerang aparat. "Tim mencoba mengevakuasi karyawan namun jumlah warga terlalu besar, dan bertambah menjadi 300 orang, membawa senjata tajam termasuk parang," kata Saud.

Pada pukul 15.00 WIB, Polda sudah dapat mengamankan lokasi. Dari hasil pengecekan di lapangan, lima orang tertembak, satu meninggal. Zaelani dan sejumlah orang terluka, yaitu Muslim (17) tertembak di kaki kiri, Robin (17) di hati kiri, Rano Karno (21) di lengan dan perut kiri, serta Harun (17) di tumit.

"Kasus itu mengakibatkan kerugian di pihak perusahaan: 96 mess karyawan dan pos satpam dibakar, 15 mess manajer terbakar, juga gudang BBM dan beberapa gudang lainnya. Tim sudah bekerja untuk mengidentifikasi siapa yang terlibat di lokasi itu," ujarnya.

Saud membantah informasi bahwa korban kerusuhan di Mesuji Lampung dan Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, mencapai 30 orang. "Itu tidak benar. Yang benar 9 orang tewas. Tujuh di Sodong dalam kasus tahun 2010, satu di register 45, dan satu di PT BSMI," katanya. (kd)

Zulhas: Katanya PAN Cuma Bisa Joget, Eh yang Menang Capresnya Gemoy dan Bisa Joget
Timnas Indonesia

Timnas Indonesia Gagal ke Olimpiade Paris 2024, AFC: Akhir yang Memilukan

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menyorot kekalahan Timnas Indonesia dari Timnas Guinea di playoff Olimpiade 2024 Paris yang berlansung pada Kamis, 9 Mei 2024 malam WIB.

img_title
VIVA.co.id
10 Mei 2024