Cuaca Buruk, 300 Nelayan di NTB Menganggur

Transportasi Murah Kapal Nelayan
Sumber :
  • VIVAnews/Fernando Randy

VIVAnews - Sekitar 300 nelayan di Ampenan, Mataram Nusa Tenggara Barat (NTB) terpaksa 'menggantung' jala alias menganggur menyusul cuaca buruk dan gelombang laut yang meninggi.  Mereka tidak berani mencari ikan di cuaca seperti itu.

Deretan perahu berbagai jenis terparkir rapi di Pantai Ampenan, Senin 16 Januari 2012. Beberapa nelayan tampak memperbaiki jaringnya. Ada juga yang sibuk merapikan perabotan rumah mereka untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya gelombang tinggi.

Jalaluddin (35) nelayan setempat mengaku sudah tiga minggu tidak melaut. Bahkan dia terpaksa mengistirahatkan perahunya agar tidak rusak terhempas gelombang. "Cuaca buruk pada tahun ini lebih susah diprediksi dibanding tahun lalu," kata dia.

Untuk menopang biaya hidup sekeluarga, bapak dua anak ini terpaksa mengandalkan uang pinjaman dari tetangga atau kerabat dekat.

Lain halnya dengan Tahar (65) yang sudah tergolong sebagai nelayan tua di kawasan itu. Tahar mengaku baru saja tiba dari Nusa Dua Bali untuk mencari ikan. Namun hingga hari ini hanya sedikit ikan yang berhasil dijaringnya.

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

Angin kencang menjadi kendala untuk memperoleh tangkapan ikan terutama ikan tongkol. Padahal akhir tahun lalu, Tahar masih berhasil menangkap banyak ikan di sekitar perairan Lombok dan Bali.

Tahar mengatakan keberanian dan insting nelayannya menjadi salah satu modal utama untuk dapat bertahan hidup selama berada di tengah laut. Lagipula kakek yang baru memiliki seorang cucu ini pernah punya pengalaman pahit selama melaut.

Pada bulan-bulan biasa, lanjut Tahar, dia bisa  mengantongi Rp3 juta sehabis menjual hasil tangkapannya di laut. Karena menganggur, Tahar dan istri terpaksa menguras tabungan dan menggadaikan sejumlah perhiasan untuk menopang kebutuhan hidup selama cuaca buruk.

Meski begitu, terkadang Tahar dan sejumlah rekannya sesama nelayan terpaksa harus mengumpulkan uang Rp150 ribu untuk membeli bahan bakar mesin perahu. Tahar juga memberanikan diri untuk tetap melaut untuk menutupi kebutuhan rumah tangga mereka.

Sementara itu Anggi Dewita dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika NTB menjelaskan curah hujan dengan kapasitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di NTB. Kecepatan angin rata-rata 20 kilometer/jam dan maksimal 28 kilometer/jam. "Sedangkan tinggi gelombang diperkirakan mencapai 0,6-1,5 meter. Meski begitu diharapkan bagi nelayan untuk berhati-hati," kata Anggi.

Kondisi itu menurutnya disebabkan oleh angin Barat yang melanda sejumlah kawasan di NTB. Bahkan cuaca seperti ini akan terus terjadi hingga empat bulan ke depan. Dia mengimbau agar masyarakat tetap waspada mengingat terjadi perubahan cuaca.

Laporan: Edy Gustan | Mataram, eh

Parto Dijenguk Akri dan Eko Patrio

Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini

Dalam kesempatan itu, Akri juga meminta kepada penggemar ataupun teman-teman dari Parto agar tidak perlu khawatir karena saat ini kondisi kesehatan sang komedian.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024